Wednesday 31 July 2013

Tips Berbagi File Antara Dua Komputer

0 komentar
Semakin banyak rumah tangga yang sekarang memiliki lebih dari satu komputer. Sering kali ini berarti melompat dari satu mesin ke mesin lain untuk menemukan dokumen atau file yang Anda butuhkan. Kecuali, entu saja, Anda berbagi file antara komputer menggunakan network rumah. Proses ini bahkan menjadi lebih mudah dengan Windows 7*, yang dilengkapi dengan fitur Homegroup.

Membentuk Homegroup
Untuk mulai berbagi file antara komputer, Anda akan perlu membuat sebuah homegroup, yang sebenarnya merupakan kumpulan komputer yang dapat berbagi file.
  • Akses Control Panel dari Menu Start
  • Pastikan opsi ditampilkan sesuai dengan kategori di kanan atas layar.
  • Cari kategori "Network and Internet". Klik link "Choose homegroup and sharing options”.
Ini adalah tempat Anda bisa membuat homegroup untuk berbagi file antara komputer atau mengakses homegroup yang ada untuk digunakan pada mesin lain.
  • Jika "There is currently no homegroup on the network": Klik link di bagian bawah layar yang menyebutkan"Create a Homegroup".
  • Jika "This computer belongs to a homegroup": Klik link untuk "View or print the homegroup password”.
Pada titik ini, Anda akan dapat memutuskan apa jenis file yang ingin berbagi antara dua komputer. Opsinya adalah gambar, dokumen, musik, printer, serta video, dan Anda dapat memilih untuk berbagi kombinasi apa pun dari jenis file tersebut. Setelah Anda membuat pilihan itu, Windows 7 akan memberikan password alfanumerik yang harus Anda simpan di tempat aman. Anda akan membutuhkan password ini untuk mengatur homegroup di komputer lain di rumah Anda.

Mengakses Komputer Windows 7* Lain di Homegroup
Semua yang tersisa untuk dilakukan sebelum Anda dapat berbagi file antara komputer adalah mengakses homegroup tersebut dari komputer lain. Untuk melakukan ini di Windows 7, Anda akan perlu menghidupkan mesin, klik pada menu start, dan akses panel kontrol seperti sebelumnya. Temukan link untuk "Choose homegroup and sharing options" di bawah kategori "Network and Internet".
Alih-alih membuat homegroup baru, Anda akan melihat kotak peringatan yang memberi tahu bahwa sebuahhomegroup telah terdeteksi pada network Anda. Klik tombol "Join Now". Anda akan memasukkan password yang Anda simpan dari komputer lain dan pilih jenis file seperti sebelumnya.
Tunggu beberapa saat sementara sambungan dibuat, setelah itu Anda siap untuk berbagi file antara komputer.

Mengakses File Bersama
Jika Anda ingin meminimalkan klik yang diperlukan untuk mengakses berbagi file antara komputer, Anda dapat membuat shortcut pada desktop Anda. Cara termudah melakukannya adalah dengan membuat shortcut pada desktop Anda.
  • Klik menu start, lalu tombol "Computer" di bagian sebelah kanan menu.
  • Klik dobel hard disk drive (biasanya "C").
  • Klik dobel folder "Pengguna" pada layar berikutnya.
  • Klik kanan folder "Public" dan klik "Create shortcut".
  • Ubah nama short cut folder menjadi apa pun yang Anda suka, lalu drag ke desktop.
Sekarang Anda telah siap mentransfer file antara komputer, berbagi dokumen, stream musik, berbagi printer, dan hal lain yang ingin Anda masukkan pada Homegroup.
Read full post »

Tuesday 30 July 2013

Di Rumah Tanteku

0 komentar

Aku sedang berlibur di kota Bandung, nginap dirumah Om ku adik mama yang paling kecil. Mereka memang 7 bersaudara dan mamaku yang paling tua, aku saat itu berumur 20 tahun dan omku berumur 35 tahun. Istri om ku, tante Ida berumur 27 tahun, orangnya sangat cantik dan mempunyai tubuh yang mungil tapi padat. Pantatnya bebar-benar montok dengan pinggang yang ramping dan perut yang datar, maklum mereka belum mempunyai anak, biarpun sudah kawin hampir 3 tahun. Akan tetapi tante Ida yang cantik itu, orangnya sangat judes, dia tidak memandang mata keluargaku, maklum kami hanya biasa-biasa saja, sedangkan tante Ida datang dari keluarga yang sangat kaya di kota Surabaya, dia hanya 2 bersaudara dan Ida adik perempuannya yang berumur 22 tahun, masih kuliah di ITB dan tinggal dirumah om dan tante Ida di Bandung. Selama aku berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari tante Ida mengomel saja, karena dia memang sangat benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping aku memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku sudah kelihatan sangat dewasa, karena tinggi badanku 175 cm dengan tubuh yang berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit dari om ku, pada hal sangat jarang om ku memberi aku duit. Saat ini aku nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, karena aku sedang berlibur di Bandung dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa akutinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget sendirian, kemarin sore sebelum om ku pulang dari kantor, tante Ida marah-marah dan menunjukan muka cemberut terhadap saya. Saat itu rumah berada dalam keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida sedang pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya mau pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi dengan nada yang setengah membentak, tante Ida menyuruh saya menjaga rumah. �Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar,� pikirku. TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta CD-ku sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpaada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getarandalam penisku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme, tiba-tiba� �Anton.. apa yang kamu lakukan!!� teriak sebuah suara yang aku kenal. �Ooooohh� Tante�?!� aku kaget setengah mati dan sangat bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante Ida yang katanyamau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar aku bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu, yang masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata membelalak melihat keadaanku yang telanjang bulat dengan penisku yang panjang dan besar dalam keadaan tegang itu. Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang mungil padat itu. Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dengan kuatdan kutarik agak keatas, sehingga tante Ida hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak tertengadah keatas,karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi. �Eeeehhhh� ppppffffff�!!! badan tante Ida seketika mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas�. �Anton.. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Toonnn..Aku ini istri om mu�!!! Cepat lepas� nanti kulaporkan kau ke om mu�� teriak tante Ida dengan suara garang mencoba mengancamku. Aku tak lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramas-ramas dengan buas, sampaitante Ida menjerit-jerit. Disamping nafsuku yang memang sudah menggila itu, ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku. Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu, sementara tante Ida terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya lagi. Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengelus-elus dan meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku,karena memang tubuhku yang tinggi 175 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dengan tubuh tante Ida yang 155cm dan mungil itu. Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari tante Ida, penisku yang panjang dan besar yang sudah sangat tegang itu kugosok-gosok pada perutnya dan kemudian kuraih tangannya yang mungil dankuelus-elus ke penisku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya. Kemudian ketika dengan perlahan kubuka baju tante Ida, diadengan lemah masih mencoba menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancing-kancing blusnya, dan perlahan-lahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil membuka blus dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante Ida yang padat berisi� �Tooonnnn� aaammmpuunn� Toonnnnn� iiii.. iiingaaattttt.. Tooonnn..!!!� Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus kemaluannya yang masih tertutup CD. �Iiiiiiiiii�..ooohhhhhhh�..aaaagggghh hhhhh��..ssssshhhhhhh��..Toooonnnnn��! !!!!� akibat perlakuanku itu, kayaknya tante Ida mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh tante Ida bergetar dengan kuat dan��.. �Aaaahhhhhh..Toooonnnn�jaaa..jaaa angaaannn�.Tooonnnn��iiii�ngaaaatttt..Tooo nnn� oooohhhhhhh aaaaaggggghhh�aaaaggghhh .aaaaggggggggghhhhh�!!!!!� akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliat-geliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku�.Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalianjemariku. Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa badan tante Ida melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya ,sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih terengah-engah. Kami terdiam sejenak, sementara tubuh tante Ida bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik tante Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung. Akhirnya secara perlahan-lahan kepala tante Ida menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya� �Oooohhhh�.Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini��.?????� �Eeeehhmmm�maafkan Anton tante�.Anton lupa diri�.abis tante tadi masuk tiba-tiba selagi Anton akan mencapai klimaks�.salah tante sendiri sihhh��.lagi pula�tante amat cantik sihhh�..!!!!!!� sahutku mencari-cari alasan sekenanya. Sekarang kayaknya tante Ida sudahpasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku katanya lagi.. �Tooonnnn�..punya kamu gede amat yaaaa�????. Punya Om mu nggak sampai segede ini..!!� �Aaahhhhh, tante�apa betull�?????!� memang penis ku panjangnya 20 cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi sangat bernafsu begini. Jemari lentik tante Ida yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ. �Taaannnnn�., kok diiiii�..dii�diamin aja, dikocok dong, Taannn�. biar enaaakkk�.!!!!� �Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja�.aaaaggghhh�.!!!�, perlahan-lahan kedua tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian tante Ida mulai menjilati kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya. Dikocoknya penisku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya 3/4 nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga tante Ida mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku. �Taaannnnn..ah..aohh.. taaannn.. Anton mo keluar,��.aaauuugghhhh�..taaannnn..!!!!!!!� Akhirnya..Croott..croott..croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi. Melihat itu, tante Ida mencium-cium kepala penisku dan menjilat-jilatnya hingga bersih.Kemudian kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur, sehingga tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam keadaan telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dengan pandangan yang sayu dan terlihat pasrah. Akunaik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebar-lebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos. Kupegang batang penisku dan kugosok-gosok sepanjang bibir kemaluannya, sambil kutekan-tekan pelahan. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit gerakan menekan, kepala penisku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan tante Ida. Terasa lobang kemaluan tante Ida sangat sempit mencengkeram batang kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh tante Ida menggeliat� �Oooooohhhhhh� Toooonnnn� bee.. beeeesaaarrrr aaaaa.. maaaattttt.. pe.. peeelaaan� pee laaan� Tooooonnnnn� ooooohhhhh..!!!!!� tante Ida merintih perlahan. Secara pelan dan hati-hati aku menekan batang kemaluanku makin dalam� terus� terus�. ooohhhhhh� eeeenna aaak� benaaarrrr� terasa jepitan kuat dinding kemaluan tante Ida yang menjepit rapat batang kemaluanku. Perasaanku terasa melayang-layang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini�.. �Taaaaannnnn��ooohhhhhh�..eeee euuuuunnaaaakkkkkkkk�taannnnn�.!!!!� Dengan kedua paha yang terkangkang lebar-lebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, .tante Ida memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan, sehingga aku yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila, melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang berbadan mungil tapi padat ini, terlentang pasrah dibawahku, menerima seluruh perlakuanku. Kugerakan perlahan-lahan pinggulku menekan kebawah, sehingga penisku terbenam makin dalam kelobang kemaluannya, dalam�.. dalam�.. terus�� terus�.. daannnn�.. �.kemudian��ujung kepala penisku terasa mentok, karena beberapakali tubuh tante Ida mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompakeluar masuk. Dengan bersemangat aku mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didalam dasar lobang kemaluannya. Aku dapat melihat payudara tante Ida bergerak-gerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk penisku dalam-dalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapat-rapat. Kemudian kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi. �Aaaaaaddduuuuuhhhhh�.Toooonnn.. Aaaagggghhhhhh.. Oouggg.. hhaa..hhaa�Toooonn �taaannnn�teeeee�maaa�. Maaauuuu�keee� keeeeluaraarrrr lagi, Toonnnnn�!!!!!!!.� Dan�.. Seeeeerrrr�..kurasakan cairan hangat membasahi penisku. Sementara nafsuku sudah sangat memuncak menuntut penyelesaiannya, aku sudah tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu tante Ida menjerit-jerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku yang besar. Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permainan ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku. Kurasakan otot-otot penisku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan tanteIda akhirnya meruntuhkan pertahananku. �Aaaaaauuddddduuhhhh� taaannnnnn� teeeee� oooooohhhhh�..!!!! keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengan �croott.. croott�.croooootttt.semburan..maniku menyemprot dengan kuat, mengisi relung-relung terdalam lobang kemaluan tante Ida, kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi tante Ida, sementara kuubiarkan penisku tetap didalam kemaluan tante Ida untuk merasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi. �Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main.!!!!� kataku dengan manja. �Kamu, tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga..!!!!Iiihhhhhtante..tapi tante senang juga.kaannnn �..????� Iya.. siiihhh�.!!!!!" kata tante Ida malu-malu Sejak saat itu sikap tante Ida terhadapku berobah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik tante Ida. Aku dan tante Ida sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa sayang saja terhadap tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu sex saya dengan rela dan sepenuh hati.
Read full post »

Main Dengan Istri Orang

0 komentar
Nama gua Antok. Travel customer service perusahaan penyalur air minum. Bahasa awamnya sopir sekaligus tukang angkat galon air mineral duapuluh liter. Gak heran badan gua kekar. Bos bilang ini namanya company benefit. Sialan. Dulu gua termasuk orang kuliahan, tapi nyerah sebelom kelar. Otak tak mampu, kantong kering, motivasi payah. Jelek- jelek gini gua punya simpenan cewe cantik putih keturunan chinese. Sarjana lulusan perguruan tinggi and berduit. Rumah gedongan pakai AC. Ibu rumah tangga lagi. Apa gak hebat? Temen- temen gua pada bilang, prestasi kaya gitu kok dibangga-banggaain. Gua bales nanya, emangnya elu bisa apah? Gak peduli omongan orang, pokoknya gua pede. Manteb buat nulis di sini biar orang-orang pada tau semua. Cewe gua namanya Lina. Umur tigasatu, anak umur lima sama tujuh. Biar gitu badan masih ramping. Tetenya kenceng dan pentilnya terjaga baik. Sampe hapal tuch, padahal dulu kalo pelajaran lupa terus. Katanya waktu anak- anak masih kecil pake botol. Yang terpenting itu memenya masih seret. Kok bisa? Bisa ajah berkat kemajuan teknologi operasi sesar. Ada bekas carutan di perut bawah. Kalo gak percaya lihat ajah sendiri. Suami pergi melulu, ikut perusahaan internasional. Katanya harus sering travel, biar cepat naek pangkat. Bodo amat aturan itu, pokoknya suami pergi melulu, istri tidurin ajah. Lagian cewe mana yang gak butuh temen ngobrol. Abis gitu ya lanjuting ke ranjang lah. Gak bener kalo cuma ngomong-ngomong doang. Guru bahasa Indonesia gua dulu bilang, jangan cuman bicara tapi juga kerja. Lupa gimana persisnya, pokoknya gitu maksudnya. Cewe gua servisnya benar-benar yahood, termasuk kalo lagi gak mood. Pagi-pagi gua dateng nganter galon air. Mana si bibik, tanya gua. Ke pasar, jawabnya males tiduran. Emang bosen yach ditinggal suami melulu.Anak-anak sekolah, tanya gua liatin itu kaki putih mulus. Iyah, katanya sambil lihat TV. Satu tangan maju, masih gak cukup, pakai dua. Naek turun masuk- masuk balik daster. Halus di tangan, mesum di mata. Pantynya warna jambu, pusernya kelihatan lagi, wuih. Kok diam ajah, lagi gak minat yach. Gua gak peduli, kan udah ngaceng. Gua peloroting ajah pantynya. Buang ke ranjang. Gak nolak. Itu rambut menantang mengundang bencana ajah. Copot celana seragam gua, kolor gua. Buang ke ranjang. Si monas udah kenceng naek turun. Sabar ach, bentar lagi juga dapet itu meme istri orang. Angkat dasternya sampe atas pusar, buka dua kaki mulus putih rada lebar. Nurut kok. Gua naekin badannya. Posisi standar lah, kan si cewe lagi gak gairah. Tangan di samping badan, kaki dipas-pasin di antara dua kaki dia. Helm coklat item gua mulai masukin celah merah jambu. Ssh, suara apa itu keluar dari mulut. Lanjuting terus, masuk separoh. Seret tapi kering, geli tapi kurang nikmat. Gua pompa pelan-pelan, nah tuch mulai basah. Langsung pentokin ajah si rudal. Uuhh. Banter itu suara sampe kepala keangkat dikit. Heheh. Pompa lagi rada kenceng. Nah, ini baru namaya licin rapet anget nikmat. Gua lirik ke bawah, badan gua yg item kasar numpukin badan dia yang putih halus. Serasa berkuasa gitu, bagaikan orang penting ajah! Biar mesra dikit, gua cipokin mulutnya. Dibales lagi. Nikmat buanget. Sedot- sedot lidah, nah tuh tangan pegangan punggung gua, mulai menikmati yach. Gua jilatin mukanya yang putih. Tambah kenceng goyang pinggul gua sampe kaki doi keangkat-angkat. Nempel lepas jembut gua ke si kecil itil. Teken- teken gesek-gesek biar geli-geli. Nah tuch bener khan, kakinya jadi ngerangkul ke bokong gua. Kalao ada orang ngintip, gua gak bisa dituduh memperkosa. Liat tuch posisinya kakinya kaya gitu, tul hak?. Tarik lagi, seret, licin. Amblas lagi, geli- geli, uenak bener. Cantik putih, istri orang lagi. Kapan lagi. Gunungmerapi mau meletus. Gua angkat badan gua sampe tangan lurus kenceng, perut bawah nempel ketat. Digoyang yach Lin, bisik gua jorok, gua mau kkluarrr nich. Gak perlu diperintah dua kali, kakinya diturunin. Gua lirik ke bawah lagi, pinggulnya yang bulat seksi putih mulai goyang naek turun. Buset. Gak kecepatan yang bikin punya gua sakit. Kan lagi peka-pekanya gitu. Gak terlalu pelan juga yang bikin kurang manteb ngecrotnya. Pokoknya paslah. Crot pertama. Pembukaan. Prrrottthhh dua kali. Yang ini paling banter sampe badan kejang and pantat ampir kram. Sambil digoyang lagi, geli-geli buanget dech helm gua! Peju gua yemprot dalem-dalem. Kalo gak diikat itu rahim abis operasi sesar dulu itu udah pasti hamil eluh. Gua tinggal kabur pastilah. Crot lagi. Crot, crot, rada dikit. Dikit lagi, dikit lagi. Tes, tes. Naaah abis jugah, gak mau rugi maksudnya. Badan ambruk. Punggung keringatan, torpedo masih nancep. Masih ajah digoyang tapi sambil pelan-pelan dibrentiin. Biar punya gua gak kaget gitu. Abis istirohat, gua pake pakaian. Gua sedot bibirnya tanda trima kasih. Tinggalin permen coklat buat anak-anak. Terus balik kerja.
Read full post »

Siang Guru Malam Pelacur

0 komentar
Aneh seorang guru yang mengajarkan norma dan aturan sosial kepada murid-muridnya, bagaimana bisa menjadi seorang pelacur yang jelas-jelas menentang semua norma yang ia ajarkan, apakah karena alasan ekonomi atau masalah kebutuhan akan seks yang menyebabkan ini terjadi mari kita ikuti kisah berikut ini. Juni Rosa permepuan berumur 31 tahun mempunyai pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah swasta ternama di Surabaya. Rosa telah menikah dengan pria bernama Suhendra yang pekerjaannya adalah teknisi di pengeboran minyak lepas pantai milik perusahaan asing yang hanya bisa pulang 5-6 bulan sekali. Rosa bertekad memulai profesinya sebagai High Class Call Girl saat ia tahu melihat bukti bahwa suaminya main belakang, selama bekerja di lepas pantai Suhendra suka membawa gadis-gadis nakal. Hal ini ia ketahui dari teman suaminya yang mempunyai dendam terhadapa suaminya, teman suaminya itu menunjukan beberapa foto hasil jepretannya sendiri yang berisikan foto suaminya sedang memluk dan mencium mesra gadis-gadis nakal. Rosa memulai kariernya di bidang pelacuran kelas tinggi dengan memasang sebuah iklan di koran, begini bunyi iklannya "Massage Maria, cantik dan berpengalaman menerima panggilan hub. 0812160700X ", dengan nama samaran Maria maka dimulailah petualangan terlarang Bu guru kita ini. SMS mulai mengalir ke handphone Rosa yang berisikan panggilan panggilan tapi ada juga SMS yang berisikan kalimat-kalimat porno, Rosa tidak menanggapi semua SMS itu karena hal itu akan membuang waktu saja begitu juga dengan percakapan dengan calon-calon kliennya semua gagal mencapai kata sepakat. Karena harga yang ditetapkan oleh Rosa sangat tinggi yaitu 1,5 jutasekali datang, tentu saja jarang yang berani memboking Rosa. Sampai suatu saat ada panggilan HP yang masuk saat ia mengajar di kelasnya "Permisi anak-anak ibu mau terima telpon dulu jangan ramai ya!"kemudian Rosa berjalan keluar kelas dan menerima panggilan itu. "Hallo Maria? " terdengar suara berat seorang lelaki0 "Ya dengan siapa Pak? " "Berapa tarif kamu semalam? " "1,5 juta bayar di muka, tidak kurang dari itu " "Ok done deal, kita ketemu di Kafe Bon Ami, Darmo Selatan jam 18.30 nanti malam sampai disana langsung miss call aku ya bye ..tut tut tut" Dalam hati Rosa merasa berdebar dan aneh karena ini adalah pertama kalinya ia akan mendapatkan panggilan serius dan anehnya orang tersebut tidak menawar harga yang ia ajukan, Rosa termenung memikirkan teleponyang baru saja ia terima sampai seorang muridnya menegur "Bu, Ibu sakit ya? " tanya seorang muridnya "Oh nggak apa-apa kok, ayomasuk lagi" sambil memegang pundak muridnya Setelah selesai mengajar Rosa segera pulang dan mempersiapkan diri, ia mandi dan berdandan secantik mungkin tapi tidak menor, dengan mengenakan gaun malam warna hitam yang anggun, Rosa berangkat ke Bon Ami menggunakan taksi. Rasa berdebar semakin menjadi saat ia memasuki kafe dan dengan tangan sedikit gemetar ia memanggil no. HP lelaki yang tadi siang menelponnya segera saja terdengar bunyi handphone di pojok ruangan yang rupanya sengaja di taruh di atas meja oleh pemiliknya. Mata Rosa memandang ke arah sumber bunyi tersebut dan melihat lelaki berumur 45 tahun keturunan cina dengan pakaian necis dan berkacamata minus yang melambaikan tangan seolah olah sudah mengenal dirinya "Hi Maria, silahkan duduk disini " Ujarlelaki itu sambil berdiri menjabat tangan Maria yang tak lain adalah nama samaran Rosa. "Ok kita makan dulu atau langsung perginih? " tanya lelaki itu. "Kita bisa langsung pergi setelah pembayaran di lakukan " ujar Rosa ketus "Wow santai saja non jangan takut ini aku bayar sekarang " Sebuah amplop coklat disodorkan dan langsung di buka dan dihitung oleh Rosa "Ok 1,5 juta kita berangkat, omong omong nama bapak siapa " tanya Rosa "Teman-teman memanggil aku A Cun, yuk berangkat " A Cun menggandeng tangan Rosa dengan mesra seperti istrinya sendiri. Dengan menggunakan mercy new eyes, A Cun membawa Rosa meninggalkan kafe dengan santai tapi pasti mobil dibawa menuju ke arah daerah perumahan elit di daerah Dharmahusada. Ketika sampai di depan sebuah rumah mewah dengan pagar tinggi A Cun membunyikan klaksonnya, pagar besi itu terbuka secara otomatis meskipun tidak tampak orang di halaman rumah mewah itu, setelah mobil masuk sampai di teras rumah seseorang dengan seragam batik berlari kecil menghampiri mobil. "Selamat datang Koh A Cun "sambil membukakan pintu mobil. "Yang lainnya sudah pada kumpul toh, Yok? " tanya Koh A Cun pada lelaki berseragam itu "Sudah Pak, silahkan Pak " kata petugas yang bernama Yoyok ini . Mobil A Cun segera dibawa untuk di parkiroleh yoyok yang rupanya bertugas sebagai valet service. Acun dan Rosa langsung masuk ke dalam rumah mewah itu "Ini rumah Koh A Cun " tanya Rosa kagum melihat ruang tamu yang besar dan dipenuhi barang mewah "Oh bukan, ini rumah perkumpulan semacam klub bagi kami untuk melepas kepenatan" ucap Koh Acun seraya membuka pintu ruang tengah yang di dalamnya berisi 3 orang lelaki dan 3 perempuan. Di ruangan itu tersedia 5 kasur king size, 2 meja biliard, 3 set sofa mewah dan sebuah mini bar yang tertata apik serasidengan ruang yang relatif besar itu, dari suasana ruangan sudah dapat diperkirakan bahwa ruangan ini sering di pakai sebagai ajang maksiat . "Hoi Cun, lama sekali kamu, dapet barang baru ya?" tanya seorang lelaki cina berumur 56 tahun yang di panggil Koh A Liong. "Ah nggak enak ah ngomong gitu di depan orang " elak A Cun "Koh A Cun, mending kamu kasih Mbak ini buat aku saja, kamu pake saja salah satu SPG yang aku bawa" ucap lelaki berbadan gemuk besar dan berkulit sawo matang yang dipanggil dengan panggilan Pak Angkoro. A Cun mengamati SPG yang ditawarkan padanya, diantara tiga SPG itu ada satu yang paling menarik hatinya yaitu Lyvia Go. SPG berumur 21 tahun berdarah cina dengan tinggi 168 cm dan berat 48 kg berwajah mirip Ineke, dengan penampilannya yang mengenakan rok super mini dengan atasan kemeja ketat nan tipis membuat A Cun tak mampu menolak tawaran Pak Angkoro "Ok deh, Pak Angkoro boleh ambil Maria, saya pinjam Lyvia " sahut acun sambil langsung menarik pinggang Lyvia dan mereka berdua melakukan deepkissing yang sangat panas sampai terdengar lenguhan lenguhan nafas mereka. Lyvia yang diciumi dengan ganas segera membalas ciuman itu sambil membuka kancing kemejanya yang seakan tak muat menampung payudaranya yang montok. Dengan rakus Koh A Cun memelorotkan BH Lyvia dan menghisap puting berwarna coklat muda itu, sambil bercumbu tangan Koh Acun bergerak melingkar pinggang Lyvia dan melepas kait rok mini dan meloloskan rok itu turun sehingga kini Lyvia Go hanya mengenakan BH yang sudah tidak menutupi payudaranya dan sebuah celana dalam berwana putih berenda tipis yang sangat seksi sekali melekat di tubuhnya yang putih bak mutiara. Dengan sekali angkat tubuh Lyvia Go dibawa Koh ACun menuju ranjang terdekat, lalu menelentangkannya sambil meloloskan celana dalam seksi itu dari tempatnya sehingga tampaklah kemaluan Lyvia yang sudah dicukur bersih, tanpa membuang waktu A Cun segera menjilat dan menusuk nusukkan lidahnya ke dalam vagina Lyvia yang diikuti dengan erangan nikmat dari Lyvia. "Ahh, aduh enak Koh, dasyat aargh " "Enak ya Go? Kamu sudah berapa kali ngeseks selama jadi SPG " tanya A Cun sambil mengocok vagina Lyvia dengan dua jarisambil terkadang menggosok kelentit mungil itu dengan jempolnya. "Ini yang ke tu..juh aah hi hi hi aduh geli Koh " "Yang pertama ama siapa " selidik A Cun mencari cari daerah g-spot dengan ujung jarinya "Yang pertamaa, aduh yah yah aauh disitu Koh enak, yang pertama sama Pak Angkoro di WC showroom aah" Untuk mengakhiri pemanasan ini maka A Cun menempelkan lidahnya di kelentit Lyvia, kemudian menggeleng-gelengkan dan memutar-mutar kepalanya dengan lidah tetap menempel di kelentit. Menerima rangsangan dasyatitu tubuh Lyvia melengkung bagai busur panah yang siap melesatkan anak panahnya. "Aduh Koh A Cun, aargh masukin sekarang Koh jangan siksa aku lebih lama lagi hm? ". Melihat Lyvia sudah terangsang berat maka Koh A Cun segera menghentikan permainan oralnya dan melepas bajunya sendiri dengan cepat, Lyvia yang melihat Koh A Cun melepas bajunya kagum melihat badan Koh Acun yangberotot, dadanya yang bidang dan perutnya yang terbagi 8 kotak sangat seksi di mata Lyvia yang biasanya melayani Pak Angkoro yang gendut. Semakin bernafsu untuk segera bersetubuh maka Lyvia Go membantu melepas celana Koh A Cun dan betapa kagetnya Lyvia Go ketika celana itu merosot langsung nongol benda sepanjang 16.5 cm (wah ternyata Koh A Cun tidak pakai celana dalam loh, tapi dengan tidak memakai celana dalam juga sangat baik bagi kesuburan pria kata Pak dokter). Dengan posisi kaki yang di buka lebar lebar, Lyvia menanti Koh Acun sambil tangan kanannya menggosok gosok klitorisnya sendiri, Koh Acun mengambil posisi di tengah tengahkaki Lyvia yang terbuka lebar dan mengarahkan penisnya di muka pintu gerbang kewanitaan Lyvia "Aku masukin ya Lyv?" "Sini kubantu Koh " Lyvia memegang penis A Cun dan mengarahkannya ke liang senggamanya "Seret banget ya Lyv, jadi susah masuk nih" "Koh jangan bercanda melulu ah, kapan masuknya?" "Ya udah nih rasain Lyv" "Aauh aah aah pelan dikit Koh " Akhirnya pelan tapi selamat, penis Koh A Cun amblas ke dalam vagina Lyvia dan permainan kuda kudaan khusus dewasapun dimulai, Koh A Cun memaju mundurkan pantatnya dengan tempo sedang sambil memegang kedua betis Lyvia sebagai tumpuan tangannya . Beralih ke ibu guru kita yaitu Rosa Mariayang cuma bengong melihat permainan permainan liar di sekelilingnya. "Wah suasananya panas ya? " Pak Angkoro menegur Rosa Mariayang bengong "Ah nggak juga Pak, kan ada AC" balas Rosa risih "Nggak panas gimana, coba kamu lihat orang orang itu pada telanjang ngapain coba?" "Eeng eeng gimana ya Pak " "Eng eng eng apa, ayo lepas bajumu, kamukan sudah di bayar toh? " Rosa merasa hargadirinya diinjak-injak, di dalam hati Rosa Maria berkata "Aku adalah seorang guru yang dihormati dan disegani oleh anak didik dan rekan sekerjaku kenapa demi dendam pada suami aku harus menjerumuskan diriku ke dalam lembah nista tapi sudah terlambat", air mata mulai menetes di pipi Rosa. "Wah, kok malah nangis iki piye? Waduh!!" Pak Angkoro mengelus-elus perutnya yang besar karena bingung. "Nggak Pak, ayo kita mulai aja permainan ini " Rosa mengusap air matanya. "Ya gitu dong, itu baru semangat profesional jangan nangis lagi ya " Rosa membuka gaun malamnya dengan pedih dan rasa hampa, demikian juga Pak Angkoro beliau membuka seluruhpakaiannya memperlihatkan tubuhnya yang gemuk dan hitam. "Sini Ros, bapak akan membuat kamu melayang layang " pangil Pak Angkoro Rosa yang masih malu dan canggung menutup tubuhnya yang bugil dengan tangannya sedapat mungkin sambil melangkah ke arah Pak Angkoro "Wah kok malu malu gitu, jangan kuatir Ros bapak nggak akan kasar kasar sama kamu ", Pak Angkoro memandang tubuh Rosa dariatas ke bawah. Jakunnya naik turun memandang tubuh Rosa yang menggiurkan, kulitnya yang kuning langsat bagai kulit putri kratonmeskipun tidak seputih Lyvia tapi pancaran erotik dari mata Rosa bagai sinar pancasona pusaka tanah jawa. Dan cara gerak Rosa Maria sungguh membangkitkan gairah, keayuan khas gadis jawa terpancar dari setiap lekuk tubuhnya dan terutama payudaranya yang berwarna kuning gading sungguh mengundang birahi lelaki manapun yang melihatnya. Dengan lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapaktangannya di atas payudara Rosa dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke bibir Rosa yang sensual di lumatnya bibir Rosa, semakin lama semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro melingkarkan tangannya kepinggang Rosa dan menariknya sampai lekat pada tubuhnya dan mencumbu Rosa dengan penuh nafsu. Dihisap dan dimasukannya lidahnyakedalam relung relung mulut Rosa sehingga mau tak mau Rosa membalas pagutan-pagutan liar itu. Hasrat kewanitan Rosa benar-benardibangkitkan oleh Pak Angkoro yang berlaku seperti kuda jantan dan mendominasi seriap permainan ini. Rosa mulai merasakan hawa panas naik dari dadanya ke ubun-ubun yang membuat Rosa semakin tak berdaya melawan hawa maksiat yang begitu kental dalam ruanganini sehingga akhirnya Rosapun terlarut dalam hawa maksiat itu. "Ros aku minta dioral dong " sambil menyodorkan penis hitamnya yang berdiameter 5 cm dengan panjang 14 cm. "Nggak ah Pak, jijik saya! ih! " "Wah kamu kudu profesional Ros, kalau kerja jangan setengah-setengah gitu dong, gini aja kamu tak oral kalau sampai kamu orgasme berarti kamu kudu ngoral aku yah? " Belum sempat Rosa menjawab Pak Angkoro telah menyelusupkan kepala diselangkangan Rosa dan mulai melancarkan segala jurus simpanannya mulai dari jilat, tusuk sampai jurus blender yang memnyapu rata seluruh dinding permukaan vagina Rosa sehingga dalam waktu 7 menitRosa sudah di buat kejang-kejang. "Oooh Pak oouh oh pa..ak" Rosa meregangkan ototnya sampai batas maksimal. "Tuh kamu udah orgasme, nggak bisa bohong sekarang giliranmu" ucap Pak Angkoro senang Pak Angkoro menarik kepala Rosa dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang penisnya sendiri sambil mengocok ringan, setelah mulut Rosa dalam jangkauan tembak Pak Angkoro segera menjejalkan penisnya ke dalam mulut Rosa "Ayo dong Rosa" Pak Angkoro menyuapkan penisnya seperti menyuapkan makanan pada anak kecil, setelah penisnya berada dalam mulut Rosa maka dengan menjambak rambut Rosa Pak Angkoro memaju mundurkan kepala Rosa "Ehm ehm Pak Angko.. ehm ehm" Rosa berusaha berbicara tapi malah tersenggal senggal "Udah diam aja deh Ros jangan banyak bicara emut!" Setelah lima menit berjalan Rosa akhirnya secara mandiri mengulum ujung penis Pak Angkoro, sementara tangannya mengocok dengankasar pangkal penis Pak Angkoro. "Yes gitu Ros, wah kamu lebih hebat dari istriku loh, mau gak kamu jadi gundikku?" Pak Angkoroberbicara ngawur karena keenakan dioral Rosa. Merasa jenuh dengan permainan oral akhirnya Rosa meminta untuk bercinta. "Udahan dong Pak, kita ngesks yang bener aja ya?" tanya Rosa dengan halus "Ok, kamu yang minta loh" Pak Angkoro menarik Rosa yang tadinya mengoral dia dalam posisi jongkok menuju meja biliard dan menyuruh Rosa menumpukan kedua tangannya menghadap meja bilirad sementara Pak Angkoro yang berada di belakang Rosa mengatur posisi sodokan perdananya. "Ros nungging dikit dong, ya gitu sip!" Pak Angkoro mengelus pantat Rosa yang bahenol kemudian mengarahkan senjatanya ke vagina Rosa. "Aaouh Pak Angkoro, pelan Pak sakit penisnya bapak sih kegedean " ucap Rosa setengah meledek. "Wah kamu itu muji apa menghina Ros? mungkin vaginamu yang kekecilan Ros"Pak Angkoro membalas ejekan rosa dengan menarik pinggul Rosa ke belakang secara cepat maka amblaslah seluruh penis Pak Angkoro."Auuw gede banget, aauw aah " Rosa mulai menggoyang pinggulnya berusaha menyeimbangi goyangan Pak Angkoro Pak Angkoro membenamkan penisnya dalam-dalam dengan menarik pinggul Rosa kebelakang, dengan penis masih tertancap di vagina Rosa kemudian Pak Angkoromemutar pinggulnya membentuk lingkaran sehingga penis yang didalam vagina Rosa menggencet dan menggesek setiap syaraf syaraf nikmat di dinding vagina . "Aauh, Rosa keluar ahh" Rosa mengalami orgasme yang menyebabkan setiap otot di tubuh Rosa mengencang sehingga tubuhnya kelojotan tidak terkendali. "Loh Ros, kok sudah KO, belum 10 menit kok udah orgasme wah ini kalau cowok namanya edi, ejakulasi dini kalau kamu berarti menderita odi orgasme dini, ayo terusin sampai aku keluar juga " Pak Angkoro mengganti posisi bersenggama dengan mengangkat tubuh Rosa dan menidurkannya di meja biliard. Kemudian kaki rosa dibentangkan oleh Pak angkoro lebar-lebar dan dengan kekuatan penuh penis besar itu menerjang mendobrak pintu kewanitaan Rosa, sampai-sampai klitorisnya ikut tertarik masuk, Rosa yang masih dalam keadaan orgasme makin menggila menerima sodokan itu sehingga secara refleks rosa mencakar bahu Pak angkoro. "Oouchh Rosa kamu ini apa-apaan sih, kok main cakar-cakaran segala?" "Oouh aash sorry, abis rosa nggak tahansih ama sodokannya Mas yang begitu perkasa" bujuk rosa agar Pak angkoro tidak marah. "Jangan cakar lagi ya, kalo tidak rasain ini" Pak Angkoro menggigit puting Rosa dengan lembut tapi sedikit menyakitkan. "Aauw nakal deh" ucap rosa sambil menggoyangkan pinggulnya sendiri agar penis Pak Angkoro tetap menggesek dinding vaginanya. Dalam waktu singkat Rosa yang mula-mula seorang guru telah berevolusi menjadi pelacur kelas tinggi yang benar benar profesional baik dari kebinalan maupun ucapannya, semua sudah berubah Rosa kini benar benar seorang pelacur sejati. Kalo gurunya gini, gmana muridnya?)
Read full post »

Ngeseks Di Kost

0 komentar
Sebut saja namaku randy,saat ini aku kuliah disebuah PTS,dikota gudeng, dikota ini aku kost,dikamar kost inilah tempat aku bermesum ria dengan sita, cewekku yg sekarang,aku dan dia pacaran sudah lumayan lama,sita memiliki body yg seksi, wajahnya juga oke,plus toket yg GD...Dia juga memiliki nafsu seks yg luar biasa.. Merem-melek aku dibuatnya...Aku punya pengalaman ngesek sama dia yg gak bisa aku lupain sampai skarang... Ceritanya gini...Malam itu hujan turun deras sekali,seperti biasa sita aku suruh nginepdikostku, karna udara dingin, aku dan sita bugil dibawah selimut sambil berpelukan... Sesekali aku mainin buah dada sita yg besar,"gelii..Sayang..."bisiknya... Saat tangan jailku plintir-plintir puting coklatnya... Sitapun langsung meremas pelan tititku...Yg udah lumayan ngaceng... "sayang aku pijitinnya..."aku langsung tengkurap... Sita mulai memijat tubuhku dari belakang, tangannya yang halus mulai meraba pundakku dan sesekali menciumnya... Aku rasakan nafasnya udah dibakar Birahi... "sayangg...Aku...Udah..."aku membalikkan badanku, karena aku tau sita udah kebelet pengen dientot... Sita langsung memijat dan meremas titit dan zakarku... "ooouggghhh...Ennak..."desahku... Sita mulai menjulurkan lidahnya dan menjilati tititku naik turun.. Dihisapnya tititku naik turun,"eenakk...Teeruss..Sayangg" sita juga mulai mengocok-ngocok tititku, membuat aku smakin merem melek... Setelah beberapa lama sita menghisap dan mengocok tititku... "Ougghhh...Saa..yyang..."crottt...Crottz z... Muncrat smua maniku dimulut sita..."asin sayang...manimu tp enak..." bisiknya.Kini giliranku ambil kendali...A ku buka lebar-lebar kakinya, aku kelurkan lidahku dan memulai menjilati memek sita yang sudah basah.. Aku gelitik kelentitnya dengan lidahku... "ooh...Ooo...hhh...Enakk..Sayang...gg"de sahnya sambil menjambak rambutku... Hujan diluar makin deras,jadi aku gak perlu kuatir desahan kami didengar orang lain... Udara yg tadinya dingin menjadi panas...Sita menggelinjang keenakan... Memeknya smakin basah oleh lendir dan ludahku.... "truss...Sayanggg...Enaakk...Oohh...Ena kkk..." desahannya smakin kuat,tititku juga udah ngaceng keras sekali... "sayanggg...Akk...Uuu..."suaranya terhenti.... Akhirnya Sita mencapai klimaks... Aku telan juga smua maninya... Kemudian aku masukkan tititku yang sudah ngaceng kelobang memeknya.... Bless...Terasa hangat tititku didalam.. "Ouhh..Ouhh...Enakk..Sayang" desah sita aku mulai menggoyangnya...Naik turun... Seperti orang push up..."Ouhhh...Aauugggh..." kami mendesah mendaki puncak kenikmatan.. Kemudian kami berguling... Dan kini posisi sita diatas...Ougggh.. Nikmat sekali..Sita mulai bergerak naik turun... Tititku serasa diurut urut memek sita..S sekali aku remas toketnya,aku isep-isep putingnya... "auggghh...truss...Sss...Enakkk..."kam i saling mendesah... Cukup lama sita berada diatas...Kemudian aku suruh... Sita nungging...Aku pengen ngentotin dia dr belakang... Aku goyang sita majumundur...Memeknya semakin basah... "saaayang...Enakk..Kk..Truss..." Desahanya semakin kuat... aku juga semakin kuat menggoyangnya.... Setelah sekian lama mengentotnya... "sayang....Aa..Kuu...Mo keluaaar..."desahku, "aakuu..Juga..."desahnya...Cro ttzz..Crottzz.. Kami mencapai klimaks...Bersamaan...Aku cium bibirnya... Kami berpelukan...Hujan reda setelah subuh...Aku dan sita pun ngesek sampai subuh.
Read full post »

Onani di Depan Ibu Kost

1 komentar
Hallo Wiro dan pembaca cerita- cerita seru?sekalian. Tidak disangka ternyata saya dapatpuluhan respon dalam satu hari. Semuanya minta agar cerita "Onani Di DepanIbu Kost" dilanjutkan. Baiklah saya lanjutkan ceritaku ini.Pada bagian pertama dikisahkan bahwa ibu kost akan memberikanvaginanya bila saya dapat bertahan melakukan onani dalam satu jam tanpakeluar sperma (ejakulasi). Sebagai gambaran, ibu kost saya ini cantiknyasetengah mati. Tahu kan Larasati (model)? Nah, ibu kost saya mirip- miripseperti itu. Dulu katanya hampir jadi penyiar. Oke, saya lanjutkan lagi.Karena sudah kepalang basah akhirnya saya terima tantangan itu. Saya kocokpenisku agak perlahan agar bisa bertahan lama. Kelihatannya teknik inicukup berhasil. Lima menit sudah berlalu dan tidak ada tanda-tanda sayaakan ejakulasi."Wah, hebat juga kamu. Coba sekarang biar ibu yang kocok," katanya.Ternyata dia tahu saya curang. Kali ini saya pasrah. Tangannya yang lembutdan lentik itu sekarang sudah menggenggam batang penisku. Ala mak,pertamanya sih terasa ganjil dan geli. Tapi lambat laun rasa itu berubahmenjadi nikmat yang luar biasa. Saya coba membayangkan rumus- rumusmatematika, program komputer yang rumit, listing virus, bahkan sampaidosenku yang killer, semuanya itu agar saya dapat bertahan lama. Tapilagi-lagi ibu kost lebih pintar. Dia menggosok-gosok paha dalamku sementaratangan yang lain tetap mengocok penis. Di lain waktu dia memainkan kantongpelir atau menggosok kepala penis. Saya benar-benar tidak kuat. Sayacengkram kedua tangannya."Stop, berhenti dulu bu," kataku sambil terengah-engah. Saya lirik jamdinding. Wah, baru sembilan menit. Saya menarik nafas panjang danmenahannya beberapa detik."Sudah siap?" tanya ibu kost. Saya mengangguk. Dia kembali mengocokpenisku. Belum sampai satu menit saya merasa akan ejakulasi lagi.Cepat-cepat saya genggam tangannya."Stop," teriakku. Ibu kost berhenti satu detik tapi kemudian berusahamenggerakkan tangannya lagi. Genit juga ibu kostku ini."Stop, stop, stop. Saya betul-betul mau keluar bu," rengekku mintadikasihani. Penisku terasa membesar, tegang, dan siap memuntahkan sperma.Keringat bercucuran deras sekali. Ibu kost malah tertawa. Saya benar-benartersiksa. Dari ujung penis meleleh beberapa tetes air. Mungkin sebagiankecil sperma yang tidak tertahan."Whua ... bocor," ledeknya. "Kasihan juga kamu. Ibu kasih waktuistirahat satu menit deh."Saya menarik nafas lega. Hampir saja saya kalah. Padahal inikesempatan emas buatku. Kapan lagi bisa melihat vagina ibu kost saya yangcantik? Terus terang, saya belum pernah melihat kemaluan wanita secaralangsung kecuali hanya lewat gambar- gambar. Saya tidak boleh kalah,tekadku. Pembaca, saat itu adalah cobaan terberat dalam hidupku."Teng ... teng ... Ronde kedua dimulai, " godanya dengan wajah lucutapi genit."Aduh ... bentar lagi deh, " kataku memelas. Kalau penis berhasilditidurkan biasanya bisa kalau bangun tidak cepat keluar."Ya sudah kalau begitu nggak jadi deh taruhannya," ujar ibu kostsambil ngeloyor pergi."Bu ... jadi deh. Ayo buruan," saya mencengkram .tangannya yang lunak."Heh, pegang- pegang," hardiknya pura-pura galak. "Tuh kan punya kamu sudahlemes lagi ... curang. Awas pokoknya nggak ada istirahat lagi"Begitulah saudara- saudara, siksaan kembali datang. Untung saya bisabertahan sekitar 4 menit. Ketika hampir keluar tiba-tiba ibu kostmenghentikan kocokannya. "Uh, save by the bell," gumamku dalam hati."Eh, begini ... kamu hampir lecet kan?" tanyanya. Saya mengangguk."Ya udah, kalau begitu pakai celanamu ..." perintahnya. Saya ambilcelana yang ada di atas komputer. Setelah rapi, ibu kost menarik tangankukeluar dari kamar. Memang saat-saat seperti ini rumah kost biasanya sepi.Pembantu kalau jam- jam begini sering main ke rumah tetangga sambil bawaanak ibu kost yang umurnya baru 2 tahun. Di sana para pembantu asyikngerumpi.Saya ikuti ibu kost dari belakang. Rupanya dia membawa saya ke kamarmandinya! Di situ lagi-lagi saya disuruh membuka celana. Sambil sayamencopot celana dalam ibu kost membasahi tangannya dengan air. Laludituangkan sabun Lux cair ke telapak tangannya. "Gila, pengalaman juga ibukost saya ini," pikirku di dalam hati. Pasti ini hasil didikan bapak kost.Setelah tangannya penuh dengan busa sabun, ibu kost mengambil pasta gigiClose-Up."Hah, kok dicampur odol?" saya coba memprotes."Biar semriwing rasa menthol," katanya dengan wajah lucu. Hampir sayatertawa terbahak- bahak melihat ide gila ini. Wah, rasanya seperti apa ya?Kalau panas mending nggak jadi saja deh.Ketika sudah siap, dia menghampiri penisku yang lemas. "Yah, kok tidursih. Ayo dong bangun sayang. Bangun yang ... cup, cup, cup," bisiknyasambil mencolek- colek kepala penisku. Tuiiiwwwww ... penisku sontak siagamerapi. Berdiri gagah sambil menunjuk gagah ke arah ibu kost. "Whuuaaa ...cepet amat bangunnya, " pekiknya tertahan. Sialan.Cepat-cepat ibu kost meluluri penisku sampai ke kantongnya. Syurrrrr.... mulanya dingin- dingin empuk tapi lama-lama ... mak nyos hangatnya. Ibukost dengan terampil mengocok penisku maju muncur. Kocokannya itumenimbulkan suara crok-crok-crok. Ala mak ... nikmat sekali. Posisi ibukost yang berjongkok tepat di depan saya yang berdiri menimbulkan sensasierotis luar biasa. Kadang-kadang dia menyibakkan rambutnya dengan lengankiri. Ah, cantik sekali.Entah kenapa, tiba- tiba saya sekarang bisa bertahan lama. Mungkinkarena posisi saya yang berdiri atau panasnya pasta gigi sialan.Iseng-iseng kuusap rambut tipis yang ada di samping telinganya. Dia diamsaja. Aha ... pertanda bagus. Dari situ saya mulai berani membelairambutnya."Ayo dong keluarin," bisiknya sambil ganti tangan (tadi ngocok pakaikanan sekarang kiri). "Masih lama bu, " godaku. Dia cemberut, tapi tetapcantik. Setelah sekian lama tidak keluar juga (mungkin sekitar 8 menit) ibukost menghentikan aksinya. "Harus dipanasin nih," kata dia lirih. Lalu ibukost membasuh kedua telapak tangannya. Setelah itu apa yang diperbuat? Diluar dugaan ibu kost membuka daster dan BH nya! Sekarang dia hanya tinggalmemakai celana dalam. Buah dadanya yang montok dan besar terayun-ayunsangat menggairahkan. "Tapi jangan pegang-pegang," tambahnyamemperingatkanku. Aku mengangguk. Sebenarnya bukan itu yang mengecewakan.Ada lagi yang lebih mengecewakan. Ibu kost kembali melumuri tangannyadengan odol. Kali ini malah tanpa sabun. Gila ... Akhirnya beberapa menitkedepan saya tidak bisa menikmati indahnya tubuh ibu kost. Yang ada cumarasa cenut, cenut, cenut.Siksaan berlangsung sekitar 2 sampai 3 menit. Setelah itu rasa panasmulai berkurang. Di situlah saya mulai menikmati permainan ini. Sayausap-usap bahunya lalu turun ke punggung. Dia diam saja. Ah ... nikmatsekali. Lama-lama birahiku memuncak. Penis semakin membesar .... dan ..."Aduh bu .... Andri mau keluarrrr ..." rintihku dengan nafastersengal-sengal. Ibu kost menghentikan kocokannya. Dipencetnya penis sayasekuat mungkin. Saya menjerit. Penisku yang lurus tiba-tiba bengkok.Lagi-lagi saya gagal mengeluarkan sperma. Keringat bercucuran membasahidahiku. Perlahan-lahan ada perasaan ngilu pada buah zakar. Ngilu yangsangat menyakitkan. Belakangan saya tahu bahwa rasa sakit itu bernama "BlueBalls" yaitu bengkaknya buah pelir karena sperma yang tidak dikeluarkan.Setiap gerakan bagian pusar ke bawah membuat aku meringis."Kenapa? Ibu terlalu keras memencet penismu ya?" tanyanya. Saya diamsaja."Nggak bu, bukan penisnya yang sakit, tapi telornya, " kataku sambiltetap meringis. Ibu kost melongo, tapi raut mukanya kali ini serius."Sekarang sudah jam berapa? Tanyanya ... saya celingukan mencari jamdinding. Ah, tidak ada."Mungkin sudah satu jam bu," celetukku sekenanya."Enak saja ... setengah jam thauuu.""Eit, nggak bisa bu ...," protesku. Saya yakin betul saya sudah dimasturbasi hampir satu jam."Ya sudah deh ... Karena ibu kasihan, jadi ibu anggap kamu sudah satujam."Horreeeeee ... Saya hampir melonjak kegirangan. Berarti saya bisa"main" dengan ibu kost. Wah, bagaimana ya rasanya memek itu. Apakah luarnyasempit dalamnya lega seperti canda teman- teman saya waktu SD dulu. Sayajuga ingin merasakan menggenggam buah pepaya ibu kost yang besar dan montokitu."Tapi gini Dri, " kata ibu kost. Sial, saya paling benci dengan kata"tapi"."Kamu boleh masukkan punyamu itu asal kamu pakai ini, " tambahnyasambil menunjukkan dua buah benda. Bukan kondom saudara- saudara. Tapi suatubenda yang membuat ibu kost menjerit kenikmatan tapi membuat penis sayalecet-lecet dan saya kapok tidak mau memakainya lagi.
Read full post »

Anak Kost Riri

0 komentar
Pertama kali kenalan dengan Ririn waktu saya mengantarkan pacar saya pulang ke tempat kostnya. saya tidak tahu kalau tempat kostitu juga menerima kost untuk hostes-hostes night club. Penghuninya kurang lebih ada 16 orang, cewek semua. Mahasiswinya ada tiga, selebihnya cewek night club semua. Suatu hari waktu saya ke tempat kost pacar, tidak tahunya di pintu kamar pacar ada note yang isinya dia pulang ke Bandung karena ada urusan keluarga. Ketika saya jalan mau turun tangga, eh Ririn baru keluar dari kamar mandi, dia tersenyum kepadaku. Saya balas senyumnya. Terus dia jalan masuk ke kamarnya. Saya pelan-pelan jalan melewati kamarnya. Seperti biasa kamarnya tidak dikunci dan kelihatan Ririn sedang berdiri di depan cermin merapikan rambut, bugil berat. Peniskulangsung berontak. Tapi dia sepertinya tidak peduli, dia cuma melirik sekilas, terus melanjutkan nyisir rambutnya. Saya tegang banget, saya cepetin langkahku sambil menahan ngilunya penis saya yang kejepit CD. "Mas Andi kecewa ya pacarnya tidak ada?", tiba-tiba suara Ririn menghentikan langkahku. Saya langsung berbalik kembali ke kamarnya. Saya berdiri di depan pintu. "Ah tidak..., cuma kaget saja kok tiba-tiba pulang ke Bandung", jawabku pura-pura melihat ke lantai. "Dari pada tidak ada mainan..., gimana kalau mainin Ririn saja Mas?", saya kaget banget dengar komentar vulgar seperti itu. "Maksudnya?", saya pura-pura lugu. Ririn melirik genit terus matanya dikedipin. "Ririn masih ada waktu satu setengah jam lagi kok...". "Terus?". "Kata pacar Mas, Mas suka mainin memeknya". Sialan juga pacarku, masak rahasia kencan diobral ke perempuan seperti gitu. Saya jadi kesel campur malu. "Kalo Mas mau, mainin saja punya Ririn..., dari pada tidak ada yang bisa dimainin...", Ririn berkata sambil berjalan ke arahku. Lalutangannya meremas penisku yang sudah tegang banget. "Wow..., keras banget. tidak usah takut, Ririn bebas dari penyakit kok", saya tidak bisa jawab apa-apa lagi. Pintu lalu dibanting pakai kakinya. Terus tahu-tahu saya sudah bugil di depan Ririn. Penisku dikocokin lembut. Rasanya nikmat banget. Jauh lebih nikmat dari pada kocokan pacarku. Ririn memajukan wajahnya yang manis, terus saya kulum mulutnya. Kita ciuman dengan buas, tanganku meraba clitorisnya, terus saya mainin clitorisnya, saya korek-korek liangkewanitaannya. Bulunya lebat banget. Tiba-tiba Ririn jongkok terus penisku disedotnya, dijilat-jilat seperti lagi menjilati permen lolypop. Saya lihatin kegiatannya. Saya setubuhi mulutnya, biji penisku juga dijilatinya. Akhirnya saya dorong dia ke atas ranjang, terus kita ambil posisi 69. Saya melakukan survey dengan lidah. Saya hisap-hisap bulunya yang masih lembab, karena baru mandi. Dari celah kewanitaannya masih tercium bau sabun, harum sekali, saya buka bibir kemaluannya yang berwarna merah tua. Lubang bagian dalam warnanya merah muda, saya lihat ada lubang kecil, mungkin itu lubang pipis. Saya sedot clitorisnya, terus saya masukin lidahku sedalam-dalamnya. Ririn menjerit kecil, saya makin horny. Terus saya berbalik, sekarang saya sedotin puting susunya yang kecil, tangan saya meremas payudaranya dengan keras. Saya lihat dia menggigit bibir, tapi dia tidak mencoba berontak atas kekasaranku. Saya jadi makin gila, penisku yang sudah tegang langsung saya sodok ke lubang senggamanya, ketika masuk..., aduh enaknya bukan main. Saya jadi ikut-ikutan mengerang nikmat. Saya genjot penisku dengan cepat, kadang saya pelanin terus saya benamkan sedalam-dalamnya sampai Ririn menjerit lagi. "Mas, Mas..., aduh..., nikmat banget..., tusuk lagi yang keras Mas..!" dia mengerang-erang, langsung saja saya ikutin permintaannya. Tak lama Ririn mendesah hebat sambil memeluk badanku erat-erat, badannyameliuk-liuk, tangannya meremas-remas pantatku. Sakit banget..., sialan. Padahal saya juga pingin keluar, gara-gara diremas begitu spermaku jadi balik lagi. Terus saya angkat kedua kakinya ke atas, langsung saya arahkan lagi penisku ke lubang kemaluannya. Ririn seperti ingin memberontak, tapi saya tahan terus sambil menyodok sekeras-kerasnya ke dalam lubang kemaluannya. "Gila...! pelan-pelan..., aduh, sakit bangeet..., jangaan terlalu cepet dong ...", saya lihat dia sampai keluar air matanya karena kesakitan, tapi aku sudah tak tahan ingin keluar, penisku sudah masuk semua, jepitannya betul-betul membuat mataku nanar. Enak banget! "Pelan-pelan genjotnya Mas..., kasar banget sich?", Tangan Ririn mencubit pantatku, saya sudah tidak peduli, saya genjot terus lubang kemaluannya. Lalu dia melenguh, tapi mencoba menggoyang supaya saya nikmat. Akhirnya saya tidak tahan lagi, buru-buru saya cabut penisku, terus secepat kilat saya sodok ke dalam mulut Ririn yang lagi megap-megap oleh rintihannya. Matanya langsung melotot seperti pingin keluar, tapi penisku sudah masuk dalam banget, saya lihat dia mau protes tapi yang saya rasakan dia mulai menyedot penisku sambil tangannya mengocok penisku. Rasanya tidak ada duanya, sungguh profesional banget cewek ini. "Aakhh...", cuma suara itu yang keluar dari mulutku, selebihnya penisku seperti dipompa sampai bocor dalam mulut Ririn. Spermaku sepertinya tidak mau berhenti, rasanya nikmat. Penisku terus dikeluarin, lalu digosok diseluruh wajahnya. Tangannya mengurut penisku, sampai tetesan terakhir spermaku. Dia memandangku dengan pandangan sayu. Saya langsung roboh di atas tubuhnya, saya gigit pundaknya, saya sedotin lehernya, saya kulum telinganya. Dia memelukku sambil menjilati pundakku. Setelah kejadian itu, saya kontrakin rumah kecil buat Ririn. Terus pelan-pelan saya putusin hubungan saya sama pacarku. Selanjutnya saya tinggal bersama Ririn. Dia terus kerja, saya juga terus kerja. Tiap malam kita bersetubuh sampai hampir pagi, dan itu berlangsung sampai sekarang.
Read full post »

Gara Gara Butuh Uang

0 komentar
Sebut saja aku Diana. Umurku 19 tahun dan aku kuliah di salah satu universitas terkenal di Jakarta. Aku akan menceritakan dilemma yang kuhadapi gara-gara kekurangan uang untuk biaya kuliah, aku pun melayani nafsu para lelaki hidung belang, bahkan wanita lesbi/biseks pun kulayani demi mendapat uang. Kisahku ini berawal pada saat aku kekurangan uang untuk masuk ke perguruan tinggi ternama di Jakarta. Aku berasal dari sebuah kota kecil di luar Pulau Jawa. Orangtuaku kesulitan dalam membiayaiku. Padahal aku benar-benar menginginkan pendidikan gelar sarjana itu. Aku sudah berusaha mencari beasiswa, tapi sulit sekali. Aku cuma mendapat diskon uang pangkal, padahal biaya untuk merantau di luar kota dan biaya per semester tidak sedikit. Namun, karena kegigihanku, aku memutuskan untuk terus berjuang kuliah. Aku punya keyakinan bisa mencari kerja part time atau beasiswa saat kuliah. Semester pertama aku kuliah masih baik-baik saja. Saat kuliah memang ada kesulitan biaya tapi masih bisa kuatasi, tapi saat memasuki semester kedua, aku benar-benar terpuruk, aku tak dapat kerja, perlu perlengkapan kuliah dll. Sampai suatu saat,, aku sedang surfing ke internet mencari materi tugas kuliah, tanpa sengaja masuk ke situs porno. Kulihat-lihat di sana banyak pria hidung belang yang membutuhkan teman kencan dan bersedia memberi bayaran. Kupikir iseng-iseng kutulis no telpnya. Siapa tahu saat terdesak bisa terpakai. Dua minggu berlalu, aku belum bisa memperbaiki situasi keuanganku. Orangtuaku tak pernah kuhubungi. Aku tak mau mereka cemas, padahal mereka sendiri susah mencari uang. Jadi, mau tak mau aku memberanikan diri mengirim sms kepada pria tersebut, umurnya 27 tahun. Namanya Adit. Singkat kata, kami pun ketemuan, wajahnya mirip actor Risky hanggono, hanya saja ia lebih hitam, katanya sih ada keturunan Arab. Kuutarakan permasalahanku. Ia hanya tertawa. Ia berjanji akan membiayai keperluan kuliahku kalau aku mau tidur dengannya. Aku agak ragu. Ku tawari dia bagaimana kalau kencan saja. Tapi ia tak mau, ia maunya ML denganku. Tapi, aku masih perawan.? Beneran? Hari gini susah cari perawan.? Bener.? Kalo kebukti lo perawan, gw rela ngasih dobel buat lo!? Tapi..? aku ragu. Adit pun mengeluarkan segepok uang dari tasnya. Wow! Uang itu cukup untuk membeli keperluanku. Karena sudah putus asa, akupun bersedia melayaninya. Malam minggu itulah aku merelakan keperawananku untuk Adit. Kami masuk ke sebuah hotel, di sana kami pun check in. Saat masuk kamar, aku sempat berubah pikiran, tapi mendapat serangan ciuman bertubi-tubi dari Adit membuatku tak berdaya. Mulutku dihisapnya. Lidahnya menyapu seluruh permukaan mulutku. Sementara tangan Adit telah meremas-remas pantatku. Aku mulai terangsang. Dalam hitungan detik, Adit sudah telanjang bulat. Tubuhnya kekar berbulu. Sementara kontolnya sangat besar, sekitar 20cm dengan diameter 5 cm. Aku jadi takut. Adit malahan tersenyum. Ia mulai membuka kaos dan celanaku. Sekarang akuhanay memakai BH dan CD. Diremas-remasnya payudaraku yang masih terbungkus BH. Ia pun memasukkan tangannya ke CDku. Punyamu lebet ya?? Aku begitu malu,, hanya diam saja. Akhirnya BH dan CD ku dibukianya. Kami sudah sama-sama bugil. Ia menggendongku menujuranjang. Di sana ia menindih tubuhku. Ia kembali melumat bibirku, loidah kami saling berpagutan. Jujur sajua aku tak terbiasa tapi demi uang akupun mulai berusaha menikmatinya. Setelah puas berciuman, ia menjilati leherku. Dijilatinya payudaraku dengan lembut . Aku mulai melayang. Dihisapnya putting coklatku sambil diremas-remas membuat putting susuku menegang. Tak lama, ia menempelkan kkontolnya ke payudaraku. Setelah itu ia menempelkan kontolnya ke memekku. Disentuhnya klitorisku dengan kontol besarnya. Aku benar-benar tak kuat saat ia menggosok-gosokkan kontolnya ke daerah paling sensitifku. Akhirnya, memekku sudah sangat basah.Adit mulai memasukkan kontolnya ke memekku. Aku benar-benar kesakitan saat kepala kontolnya masuk. Dit, ampun.. jangan. Sakit!?Tenag aja. Memek lo sempit, enak. Gw bayar dobel buat memek perawan kayak lo. OK!? Sakiit..! Ouch?..Oh?!? raungku sambil menarik sprei menahan sakit. awalnya emang seret, lo tahan ya.? Adit melumat bibirku algi, supaya aku tak berteriak kesakitan. Dan tiba-tiba ?Blesh!? kontolnya pun masuk ke memekku. Kurasakan selaput darhku pasti sudah robek. Aku pun menangis. Melihatku menangis, Adit tak berhenti, ia justru makin liar. Memekku digenjotnya begitu liar dan cepat. Payudaraku disedot olehnya membuat aku terdiam. Aku mulai merasakan tanda-tanda orgasme.. 5 menit kemudian ?CROT! CROT!? Aku pun orgasme untuk pertama klalinya. Adit makin bernafsu melihatku sudah orgasme. Ia membalikkan posisi, sekarang aku berada di atas, aku disuruh menjilati dadanya yang berbulu. Aku jijik tapi kepalaku didorongnya sampai menyentuh dadanya. Dengan terpaksa, aku mulai menjilati dadanya. Aku sangat takutkalau disuruh menjilati kontolnya. Aku pasti tak sanggup. 10 menit kemudian, tubuh kami sama-sama mengejang, akupun orgasme lagi. Ia melepaskan kontolnya dan membalikkan tubuhku ke bawah. Kontolnya diarahkan ke payudaraku Spermanya membasahi dadaku, Adit menjilati seluruh sperma nya setelah itu ia berbaring sambil memelukku. Sekilas kulihat darahku menempel di sprei. Aku jadi kesal dengan diriku yang begitu rendah. Esok paginya kami main 1 ronde lagi. Memekku jadi sakit dibantainya. Sebelum check out, kamimandi kucing. Aku disuruh nungging di kamar mandi dan ia menyodomiku. Setelah itu kami saling menyabuni tubuh pasangan. Setelahpuas, aku dibayar 2 juta olehnya. Aku cukup terkejut melihat uang sebesar itu. Sejak itu, aku makin tenggelam ke dunia sex, bahkan cewek-cewek lesbian/biseks pun kulayani.
Read full post »

Permainan Terlarang

0 komentar
Ini pengalamanku sekitar 5 tahun yg lalu. Saat ini aku sudah berusia 38 tahun dan bekerja di salah satu instansi pemerintahan. Dan aku menikah sejak 9 tahun yg lalu dgn 2 anak. Aku berasal dr salah satu kota di Kalimantan dan kuliah di salah satu kota di Jawa. Selepas kuliah aku sempat kerja di perusahaan swasta setahun dan akhirnya diterima di instansi pemerintahan tempat aku bekerja skrg. Tuntutan pekerjaan membuat aku harus beberapa kali pindah kota dan pada 5 tahun yg lalu aku sempat ditempatkan di salah satu kota di propinsi asalku di Kalimantan yg berjarak sekitar 1-1,5 jam dari kota asalku. Pada saat itu istri dan anakku tidak ikut serta karena istriku harus bekerja dan terikat kontrak kerja yg tidak memperkenankannnya mengundurkan diri atau bermohon pindah sebelum 5 tahun masa kerjanya. Sehingga jadilah aku sendiri di sana dan tinggal di salah satu rumah orang tuaku yg mereka beli untuk investasi. Krn kebutulan aku pindah ke sana maka aku tinggal sendiri. Rumah tersebut berada di kompleks perumahan yg cukup luas namun cenderung sepi krn kebanyakan hanya menjadi tempat investasi alternatif saja, dan kalau ada yg tinggal adalah para pendatang yg mengontrak rumah di sana. Jadi lingkungan relatif apatis di sana. Pada beberapa kesempatan aku kadang-kadang berkunjung ke tempat nenekku yg tinggal di suatu kabupaten (sekitar 4 jam dari kota tempat aku tinggal sekarang) utk sekedar silaturahmi dengan famili di sana. Pada salah satu kunjungan saya ke sana, saya sempat bertemu dengan salah seorang yg dalam hubungan kekerabatan bisa disebut nenekku juga di rumah salah satu famili, sebetulnya bukan nenek langsung. Persisnya ia adalah adik bungsu dari istri adik kakekku (susah ya ngurutnya). Usianya lebih tua sekitar 8-9 tahunan dariku. Profil mukanya seperti Yati Octavia (tentu Yati Octavia betulan lebih cantik), dengan kulit cenderung agak gelap, dan badannya sekarang sedikit agak gemuk. Walaupun terhitung nenekku, ia biasanya saya panggil bibi saja krn usianya ia risih dipanggil nenek. Pertemuan tsb sebetulnya biasa saja, tapi sebetulnya ada beberapa hal yg sedikit spesial terkait pertemuan tersebut. Pertama, saya baru tau kalau suaminya baru meninggal sekitar 1 tahunan yg lalu. Ia yg berstatus honorer di sebuah instansi pemerintah sedikit mengeluhkan kondisi kehidupannya (untung ia hidup di kota kabupaten yg kecil) dengan 2 anak perempuannya yg berusia 12 dan 8 tahun. Saat itu aku bilang akan mencoba utk membantu memperbaiki status honorernya dgn mencoba menghubungi beberapa relasi/kolegaku. Hal spesial yg lain adalah sedikit pengalamanku di masa lalu dgn dia yg sebetulnya agak memalukan bila diingat (saat itu saya berharap ia lupa). Wkt saya masih di bangku SMA, ia dan kadang bersama famili yg lain sering berkunjung ke rumahku krn ia pernah kuliah di kota kelahiranku namun kost di tempat lain. Ia kadang2 menginap di rumahku. Pada waktu ia nginap dengan beberapa famili yg lain, aku sering ngintip mereka mandi dan tidur. Sialnya sekali waktu, saat malam2 aku menyelinap ke kamarnya (di rumahku kamar tidur jarang di kunci), dan menyingkap kelambunya (dulu kelambu masih sering digunakan). Saya menikmati pemandangan di mana ia tidur telentang dan dasternya tersingkap sampai keliatan celana dalam dan sedikit perutnya. Saat itu saya mencoba mengusap tumpukan vaginanya yg terbungkus celana dalam dan pahanya. Setelah beberapa kali usapan ia tiba2 terbangun dan saya pun cepat2 menyingkir keluar kamar. Sepertinya ia sempat melihat saya, hanya saja ia tidak berteriak. Hari2 berikutnya saya selalu merasa risih bertemu dia, namun iapun bersikap seolah2 tdk terjadi apa2. Sejak saat itu saya tdk pernah coba2 lagi ngintip ia mandi dan tidur. Hal itu akhirnya seperti terlupakan setelah saya kuliah ke Jawa, ia menikah dan sayapun akhirnya menikah juga. Inilah pertemuan saya yg pertama sejak saya kuliah meninggalkan kota kelahiran saya. Beberapa wkt kemudian pada beberapa instansi ada program perekrutan pegawai termasuk yg eks honorer termasuk pada instansi nenek mudaku tersebut. Pada suatu pembicaraan seperti yg pernah saya singgung sebelumnya, nenek mudaku tersebut sempat minta tolong agar ia bisa diangkat sbg pegawai tetap dan akupun kasak-kusuk menemui kenalanku agar nenek mudaku tersebut dapat dialihkan status honorernya menjadi pegawai. Aku beberapa kali menelpon nenek mudaku tersebut untuk meminta beberapa data dan dokumen yg diperlukan. Entah karena bantuan kenalanku atau bukan, akhirnya ia dinyatakan diterima sebagai pegawai. Nenek mudaku itu beberapa kali menelponku utk mengucapkan terima kasih, dan aku yg saat itu memang tulus membantunya juga ikut merasa senang. Beberapa bulan kemudian aku mendapat telpon lagi dari nenek mudaku tersebut yang mengabarkan bhw ia akan ke kota tempatku bertugas karena ia harus mengikuti pelatihan terkait dengan pengangkatannya sebagai pegawai di salah satu balai pelatihan yang tempatnya relatif dekat dengan rumahku. Waktu itu ia menginformasikan akan menginap di balai pelatihan tersebut namun akan berkunjung ke rumahku juga. Pada suatu hari Sabtu sore ia tiba di rumahku dengan membawa koper dan oleh2 berupa penganan khas daerahnya tinggal dan buah2an. Ia mengatakan hari pelatihannya dimulai hari Senin namun ia takut terlambat dan akan segera ke balai pelatihan tersebut malamnya. Aku tawarkan untuk istirahat dulu dan menginap satu malam. Namun karena kekahwatiran tersebut ia menolak untuk menginap dan hanya beristirahat saja. Maka ia kutunjukkan kamar tidur yang ada di samping kamar tidurku utk istirahat sejenak. Tidak ada kejadian apa2 sampai saat itu, dan pada malam harinya ia kuantar ke balai latihan. Namun di balai latihan tersebut suasananya masih sepi dan baru 3 orang yang melapor itupun masih keluar jalan2. Melihat keraguan untuk masuk ke balai latihan tersebut kembali aku tawarkan untuk menginap di rumah dulu dan nanti Senin pagi baru kembali. Ia langsung menerima tawaranku sambil menambahkan komentar bahwa ia dengar balai pelatihan .tersebut agak angker. Malam minggu ia menginap dan tidak ada kejadian yg spesial kecuali kami mengobrol sampai malam dan ia menyiapkan makanan/minumanku. Sampai saat itu belum terlintas apa2 dalam pikiranku. Namun ketika ia selesai mencuci piring dan melintas di depanku yaitu antara aku dan televisi yg sedang aku tonton ia berhenti untuk melihat acara televisi sejenak. Saat itu aku melihat silhuote tubuhnya di balik daster katunnya yang agak tipis diterobos cahaya monitor televisi. Saat itulah pikiranku mulai mengkhayalkan yang tidak2. Maklum aku jauh dari istri dan kalau ngesekspun dengan orang lain juga kadang2 (aku pernah ngeseks dengan PSK yg agak elit dan beberapa mahasiswi tapi frekuensinya jarang krn biaya tinggi). Saat itu ia saya suruh duduk dekat saya utk nonton TV bersama2. Kami pun ngobrol ngalor ngidul sampai malam dan ia pun pamit utk tidur. Malam Seninnya juga tidak terjadi apa2 kecuali saat ngobrol sudah mulai bersifat pribadi tentang masalah-masalahnya seperti anaknya yg perlu uang sekolah dan lainnya. Aku katakan bahwa aku akan bantu sedikit keuangannya dan iapun berterima kasih berkali2 dan mengatakan sangat berhutang budi padaku. Senin paginya ia kuantar ke balai pelatihan tersebut dan dengan membawakan kopernya saya ikut masuk ke kamarnya yang mestinya bisa untuk 6 orang. Dengan menginapnya ia di sana, maka buyarlah angan2 erotisku pd dirinya dan akupun terus ke kantorku utk kerja seperti biasa. Namun pada sore hari aku menerima telpon yang ternyata dari nenek mudaku tersebut. Ia mengatakan bahwa agak ragu2 menginap di balai pelatihan tersebut krn ternyata semua teman2 perempuannya tidak menginap di situ, tapi di rumah familinya masing2 yg ada di kota ini sehingga di kamar yg cukup utk 6 orang itu ia tinggal sendiri kecuali jam istirahat siang baru beberapa rekan perempuannya ikut istirahat di situ. Dgn bersemangat aku menawarkan ia menginap di rumah lagi sambil melontarkan kekhawatiranku kalau ia sendiri di situ (sekedar akting). Ia terima tawaranku dan aku berjanji akan menjemput dia sepulang kantor. Akhirnya iapun menginap di rumahku dan rencananya akan sampai sebulan sampai pelatihan selesai. Angan2ku kembali melambung namun aku masih tdk berani apa2 mengingat penampilannya yg sdh sangat keibuan, kedudukannya dalam kekerabatan kami yg terhitung nenek saya, dan sehari2nya kalau keluar rumah pakai kerudung (tapi bukan jilbab). Aku betul2 memeras otak namun tdk pernah ketemu bagaimana cara bisa menyetubuhinya tanpa ada resiko penolakan. Aku sedikit melakukan pendekatan yg halus. Sekedar utk memberi perhatian dan sedikit akal bulus sempat aku belikan ia baju dan daster. Utk daster aku pilihkan ia yg cenderung tipis dan model you can see. Hampir setiap malam ia aku ajak keluar makan malam atau belanja (walupun pernah ia sekali menolak dgn alasan capek). Kalau ada kesempatan aku kadang2 mendempetkan badanku ke badannya bila lagi jalan kaki bersama atau duduk makan berdua di rumah makan. Aku juga sering keluar kamar mandi (kamar mandi di rumahku ada di luar kamar tidur) dgn hanya melilitkan handuk di badan. Selain itu aku juga kadang menyapa dan memujinyaa sambil memegang salah satu atau kedua pundaknya bila ia memasak sarapan pagi di dapur. Dari semua itu saya belum bisa menangkap apakah responnya positif terhadap aku. Dan setelah hampir 1 minggu, yaitu pada hari Sabtu pagi iapun pamit pulang ke kotanya untuk menengok anaknya yg agak sakit dan akan kembali minggu malamnya. Iapun pulang dan aku yg sendirian di rumah akhirnya juga keluar kota ke kota kelahiranku yg jaraknya cuma 1 jam dr kota tinggalku utk main2 dgn teman2 masa SMAku serta silaturahmi ke rumah orang tuaku. Saat bertemu teman2 lamaku aku agak banyak minum bir dan waktu tidurku agak kurang. Sore menjelang Maghirib akupun pulang ke kota di mana aku tinggal, terlintas sebuah rencana utk menggauli nenek mudaku yg saya perkirakan akan lebih duluan sampai di rumahku (ia kukasihkan kunci duplikat rumah utk antisipasi seandainya aku tdk ada dirumah bila ia datang). Sayapun sampai di rumah dan memang benar ia sudah ada di rumah. Ia bertanya kepadaku kenapa aku pucat dan keringatan dan saat ia pegang dahi dan tanganku ia bilang agak hangat (mugkin krn pengaruh begadang). Aku hanya berkomentar bhw aku mau cerita tapi tdk enak dan minta agar malam ini makan malam di rumah saja krn aku tdk enak badan. Ia tdk keberatan dan tanya aku mau makan apa, aku bilang aku cuma mau makan indomie telur dan iapun setuju. Seperti kebiasaannya ia selalu buatkan aku kopi dan teh utk dirinya, tak terkecuali malam itu. Melihat aku masih pucat ia menawarkan obat flu tapi aku bilang aku tdk flu dan tdk bisa cerita sambil pergi dengan pura2 sempoyongan ke kamarku dan bilang aku mau istirahat. Aku masuk kamar dan membuka baju dan berbaring di tempat tidur dgn hanya pakai celana pendek. Iapun menyusulku ke kamarku dan dgn iba bertanya kenapa dan apa yg bisa ia bantu. Dalam hatiku aku mulai tersenyum dan mulai melihat suatu peluang. Ia bahkan menawarkan utk memijat atau mengerik punggungku, tapi aku mau langsung ke sasaran saja dengan mempersiapkan sebuah cerita rekayasa. Akhirnya aku menatap ia dan menanyakan apakah ia mau tau kenapa aku begini dan mau menolong saya. Ia segera menjawab bahwa ia akan senang sekali bisa menolong saya krn saya sudah banyak membantunya. Iapun kusuruh duduk di tempat tidur dan dengan memasang mimik serius dan memelas sambil memegang salah satu tangannya akupun bercerita. Aku karang cerita bhw aku baru saja kumpul2 sama teman2ku waktu ke luar kota tadi sore. Terus ada salah satu temanku yg bawa obat perangsang yg aku kira adalah obat suplemen penyegar badan. Karena tdk tau, obat itu aku minum dan skrg efeknya jadi begini di mana aku kepingin ML dgn perempuan. Aku karang cerita bhw bila tdk tersalur itu akan membahayakan kesehatanku sementara istriku tdk ada di sini. Aku juga mengarang cerita bhw aku sudah mengupayakan onani tapi tdk berhasil dan tdk mungkin aku mencari PSK krn tdk biasa. Aku katakan bhw dgn terpaksa dan berat hati aku mengajak ia bersedia utk ML denganku utk kepentingan kesehatanku. Mendengar ceritaku ia terdiam dan menundukkan wajahnya, tapi salah satu tangannya tetap kupegang sambil kubelai dengan lembut. Melihat itu, aku lanjutkan dgn berkata bhw kalau ia tdk bersedia agar tdk usah memaksakan diri dan aku mohon maaf dgn sikapku krn ini pengaruh obat perangsang yg terminum olehku. Selain itu kusampaikan bahwa biarlah kutanggung akibat kesalahan minum obat tersebut dan aku katakan lagi bhw aku sadar kalau permintaanku itu tdk pantas tapi aku tdk bisa melihat jalan keluar lain sambil minta ia memikirkan solusi selain yg kutawarkan. Ia tetap diam, namun kurasakan bhw nafasnya mulai memburu dan dengan lirih ia berkata apa aku benar2 mau ML sama dia padahal ia merasa ia sudah agak tua, tdk terlalu cantik, agak sedikit gemuk dan berasal dari kampung. Aku jawab bahwa ia masih menarik, namun yg penting aku harus menyalurkan hasratku. Ia diam lagi dan aku duduk dikasur sambil tanganku merangkul dan membelai pundaknya yg terbuka karena dasternya model you can see. Kulitnya terasa masih halus dan sedikit kuremas pundaknya yg agak lunak dagingnya. Mukanya pucat dan bersemu merah berganti2, ia juga terlihat gelisah. Sedikit lama situasi seperti itu terjadi tapi aku tdk tau entah berapa lama, sampai aku mengulang pertanyaanku kembali (walaupun aku sudah yakin ia tdk akan menolak) dan akhirnya ada suara pelan dan lirih dari mulutnya. Aku tdk tau apa yg ia katakan tapi instingku mengatakan itu tanda persetujuan dan dengan pelan aku dekatkan mukaku ke wajahnya. Mula2 aku cium dahinya, setelah itu mulutku menuju pipinya. Ia hanya memejamkan mata, namun gerakan wajahnya yg sedikit maju sudah menjadi isyarat bhw ia tdk keberatan. Sedikit lama aku mencium kedua pipinya dan aku sejenak mencium hidungnya (di situ kurasakan desah nafasnya agak memburu) lalu akhirnya aku mencium bibirnya yg sudah agak terbuka sejak tadi. Sambil melakukan itu kedua tanganku juga beraksi dengan halus. Tangan kananku merangkulnya melewati belakang kepalanya kadang di bahu kanannya dan kadang di tengkuknya di belakang rambutnya yg terurai. Sedang tangan kiriku merangkul punggungnya dan mengusap paha kanannya secara bergantian. Ciuman bibir mulai kuintensifkan dengan memasukan lidahku ke mulutnya. Ia gelagapan namun tangan kananku memegang tengkuknya untuk meredam gerakan kepalanya. Ternyata ia tidak biasa dicium dgn memasukan lidah ke mulut yg kelak baru saya ketahui belakangan.. Tangan kiriku terus bergerilya, aku menarik bagian bawah dasternya yg ia duduki agar tangan kiriku bisa masuk ke sela2 antara daster dan punggungnya. Berhasil, tanganku mengusap punggungnya yg halus namun masih kurasakan tali BH nya di situ. Dengan pelan2 kubuka tali BH nya. Terasa ada sedikit perlawanan dari dia dengan menggerak2an punggungnya sedikit. Iapun hampir melepaskan mulutnya dari mulutku. Namun bibirku terus mengunci bibirnnya dan tugas tangan kiriku membuka pengait BH nya dibelakan sudah terlaksana. Tangan kananku langsung berpindah dengan menyelinap di balik daster bagian depan dan menuju BH nya yg sudah terbuka. Aku biarkan BH tsb dan tangan kananku menyelinap di antara BH dan payudaranya. Aku elus2 dan cubit2 pelan payudara di sekitar putingnya beberapa saat sebelum akhirnya menuju puting sampai akhirnya payudara yang memang sudah tidak terlalu kencang tapi cukup besar itu kuremas2 bergantian kiri dan kanan. Saat itu mulutnya menggigit bibirku, aku terkaget2, dan dengan cepat kutanggalkan daster dan BHnya dan ia kutelentangkan dikasurku. Ia rebah di kasurku dengan hanya mengenakan celana dalam yg sudah tua dan sedikit lubangnya di bagian selangkangannya. Aku langsung menggumulinya dengan mulutku langsung menuju mulutnya. Ia sempat melenguhkan suara yg sepertinya menyebut namaku. Aku tidak peduli. Mulutku bergeser ke lehernya dan kudengar ia berkata dgn tidak jelas . ?aduh kenapa kita jadi begini??. Aku tdk peduli dan mulutkupun bergeser ke payudaranya secara bergantion. Akhirnya suaranya yg awalnya seperti keberatan menjadi berganti dengan lenguhan dan desahan yg lirih. Aku bangkit dr badannya sejenak utk melepaskan celanaku sampai akupun telanjang bulat. Kulihat ia sedikit kaget dan matanya terbuka melihatku seolah2 tak rela aku melepaskan tubuhnya. Namun secepat kilat setelah aku telanjang bulat aku kembali menggumulinya dan melumat bibirnya habis2an. Kedua tanganku merangkulnya dengan memegang erat bahu dan belakang kepalanya. Kupeluk ia erat2 dan iapun membalas ciuman bibirku dengan hangat bahkan liar. Matanya terpejam dan kedua tangannyapun memeluk diriku dan kadang megusap punggungku. Mulutku beralih ke payudaranya. Sekarang aku baru bisa melihat jelas bentuk payudara dan tubuhnya yg lain. Memang bukan bentuk yg ideal sebagaimana umumnya diceritakan di cerita2 saru lainnya. Payudaranya memang besar (aku tidak tau ukurannya) tapi sedikit turun dan tdk kencang. Tubuhnya masih proporsional walaupun cenderung gemuk dengan adanya lipatan2 lemak di pinggangnya dan perut yg kendur karena bekas melahirkan (mungkin), namun kulitnya begitu halus. Mulutku lalu melumat puting payudaranya yg kiri dan tangan kiriku meremas payudara yg kanan. Sedang tangan kananku bergerilya ke selangkangannya dan mengusap2 bagian yg masih terbungkus celana dalam tersebut. Jari2 tanganku menemukan lubang pada robekan celana dalamnya yg sudah tua sehingga jari2ku tsb bisa mengakses ke bagian selangkangannya yang mulai lembab pd rambutnya yg kurasakan cukup lebat. Jari2 kananku memainkan klitorisnya dan kadang2 kumasukkan ke dalam lubangnya sambil menggesaek2annya. Kurasakan desahan dan lenguhannya sedikit lebih keras menceracau. Sekilas kulihat kepalanya bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan pelan tapi mulai liar. Tangan kirinya dia angkat sehingga jarinya ada didekat telinga kirinya sambil meremas2 seprai dan ujung bantal tidak karuan. Tangan kanannya mengusap kepala dan menarik2 rambutku. Akupun mulai tdk bisa menahan diri lagi karena penisku sudah berdiri tegak sejak tadi. Ukuran penisku biasa2 saja (sebetulnya aku agak heran dgn ceritaa erotis yg bilang sampai 20 cm, aku tdk pernah mengukur sendiri) Kutarik celana dalamnya sampai lepas. Kemudian aku melepaskan tubuhnya dan mengambil posisi di antara dua pahanya. Waktu kulepas tubuhnya sejenak tadi ia sempat tersetak dan matanya terbuka seolah2 bertanya kenapa. Tapi begitu melihat aku sudah dalam posisi siap mengeksekusi dirinya iapun mulai memejamkan matanya lagi. Sambil kuremas2 payudaranya sebelum memasukan rudalku ke liangnya aku sedikit berbasa basi dan menanyakan apa ia ikhlas aku setubuhi malam ini. Dengan lirih ia mempersilakan dan bibirnya sedikit tersenyum. Kedua tangannya menarik badanku dan akupun mulai memasukkan penisku ke lubangnya. Walaupun sudah lembab dan ia pernah melahirkan, ternayata aku tdk bisa langsunga memasukkan penisku. Sampai2 tangan wanita yg telah lama menjanda dan kehidupan sehari2nya begitu kolot ini ikut membantu mengarahkan rudalku ke lubangnya. Rupanya nafsunya sudah membuat ia terlupa. Di luar terdengar hujan mulai turun dengan lebat menambah liarnya suasana di kamarku dan pintu kamarku masih terbuka krn aku yakin tdk ada siapa2 lagi di rumah tipe 60 milik orang tuaku ini. Ujung rudalku mencoba merangsek kelubangnya scr pelan2 dgn gerakan maju mundur dan kadang2 berputar di area mulut lubangnya. Tidak terlalu lama rudalku mulai menembus liang senggamanya. Kepalanya bergerak ke kiri dan kanan. Matanya merem dan kadang setengah terbuka. Tangannya ke sana kemari kadang meremas seprai dan ujung bantal, kadang meremas rambutku dan kadang mengusap punggung dan bahkan mencakar punggung atau dadaku. Pinggulnya kadang menyentak maju menuju rudalku seolah2 sangat ingin agar rudalku segera masuk. Akhirnya rudalku yg sudah masuk sepertiganya ke liang senggamanya kucabut tiba2. Terlihat ia kaget dan membuka matanya. Ia memanggil namaku dengan suara yg sudah dikuasai birahi dan bertanya ada apa. Namun sebelum selesai pertanyaannya aku langsung dengan cepat dan sedikit tekanan menghujamkan rudalku ke liangnya yg walaupun sedikit seret tapi akhirnya bisa masuk seluruhnya ke dalam lubangnya dan aku memeluknya dengan mukaku begitu dekat dengan mukanya sambil menatap wajahnya yg penuh kepasrahan namun juga dikuasai birahi yg kuat. Ia tersentak dan melenguh keras .. aaaaaaaahh . sejenak aku mendiamkannya dengan posisi seperti itu. Ia mencoba menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan ruang gerak yg terbatas. Aku pun mulai menggerakkan pinggulku ke belakang dan ke depan dengan gerakan pelan tapi pasti. Tanganku mulai mempermainkan kedua payudaranya dengan liar. Ia menceracau dan terus mendesah dan pinggulnya mencoba utk membawa diriku menggoyangnya lebih cepat lagi. Entah beberapa kali namaku ia sebut. Ia juga menceracau ia sayang dan mencintaiku. Dan aku yg sudah terbawa gelombang birahipun tidak memanggil ia ?bibi? lagi (ia sebetulnya terhitung nenekku, namun krn usianya tdk terlalu tua maka ia sering dipanggil bibi). Ya dalam keadaan birahi tsb aku juga kadang menceracau memanggil namanya saja. Seperti tdk ada perbedaan usia dan kedudukan di antara kami. Entah berapa lama aku menggoyangnya dengan gerakan yang sedang2 saja, tiba2 kedua tangannya merangkul tubuhku utk lebih merapat dengan dia. Aku pun melepaskan payudaranya dan juga akan merangkul tubuhnya. Kurasakan betapa lunak dan empuk tubuhnya yg agak gemuk dan memang sudah tidak terlalu sexy itu ketika kudekap. Semua bagian tubuhnya tidak ada yg kencang lagi. Namun kelunakan tubuhnya dan kehalusan kulitnya ditambah pertemuan dan gesekan antara kulit dadaku dgn kedua payudaranya membawa sensasi yg luar biasa bagi diriku. Irama gerakan pinggulku dan pinggulnya tetap stabil. Tiba2 ia mendesah dengan suara yg agak berbeda dan kedua matanya memejam rapat2. Ia mempererat dekapannya dan mengangkat pinggulnya agar selangkangannya lebih rapat dengan selangkanganku. Setelah itu kedua kakinya mencoba mengkait kedua kakiku. Gerakan bibir dan raut mukanya menunjukan kelelahan tercampur dengan kenikmatan yg amat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Ia membuka matanya dan wajahnya ia dekatkan ke wajahku sambil bibirnya terbuka dan memperlihatkan isyarat utk minta aku cium. Bibirkupun menyambar bibirnya dan saling melumat. Ketika lidahku masuk kemulutnya, ternyata ia sudah bisa mengimbangi walaupun dengan terengah2. Terbayang reaksinya waktu orgasme tadi maka gairahku menjadi meningkat. Walaupun tau ia sudah orgasme beberapa saat setelah itu aku mulai meningkatkan kecepatan irama gerakan pinggulku utk membawa rudalku menghujam2 liang senggamanya. Walaupun sambil berciuman aku tetap mempercepat gerakan pinggulku. Awalnya pinggulnya mencoba mengikuti gerakan pinggulku. Namun tiba2 ia melepaskan mulutku dan kepalanya bergerak kekiri dan diam dengan posisi miring ke kiri sehingga aku hanya bisa mencium pipi kanannya. Matanya merem melek. Dekapan tangannya ketubuhkupun ia lepaskan dan ia angkat ke atas sehingga jari2 kedua tangannya hanya meremas2 seprai di atas kepalanya. Kedua kakinya berubah gerakan menjadi mengangkang dengan seluas2nya. Aku jadi mempecepat gerakan pinggulku. Bahkan gerakan rudalku menjadi lebih ganas yaitu saat aku memundurkan pinggulku maka rudal keluar seluruhnya sampai di depan mulut liang senggamanya namun secepat kilat masuk lagi ke dalam lubangnya dan begitu seterusnya namun tdk pernah meleset. Tangan kiriku kembali meraba payu daranya dan kadang2 ke klitorisnya. Ia menceracau dan kali ini tidak menyebut namaku namun berkali bilang ?aduh . ampun sayang ? atau ?kasian aku sayang? dan bahkan ia bilang sudah tidak tahan lagi. Namun aku tau ia terbawa kenikmatan yg luar biasa yang sekian tahun tidak pernah ia rasakan. Malam dingin dan AC di kamarku tdk bisa menahan keluarnya keringat di tubuh kami. Tiba2 kembali ia melenguh, kali ini lebih keras dan mulutnya maju mencari bibirku. Ya, ia kembali orgasme. Aku tidak menghiraukan mulutnya namun lebih berkosentrasi utk mempercepat gerakan pantatku sambil aku putar. Putus asa ia mencoba mencium bibirku ia rebah kembali, namun pd saat itu akupun mencapai puncaknya dan rudalku menyemburkan sperma yang banyak ke liang senggamanya. Sementara liang senggamanya berdenyut menerima sperma hangatku. Aku terkulai .di atas tubuhnya dengan rudalku masih di dalam liang senggamanya. Kami berpelkan dgn sangat erat seolah2 tubuh kami ingin menjadi satu. Kami berciuman dan saling membelai. Berkali2 kami saling mengucapkan sayang. Iapun mengungkapkan betapa bahagianya ia krn selain bisa menolongku menyalurkan libidoku, juga ia merasa terpuaskan kebutuhan yang tdk pernah ia rasakan sekian tahu. Apalagi ketika setelah itu ia semapat bercerita betapa almarhum suaminya begitu kolot dalam bercinta dan sekedar mengeluarkan sperma saja. Ia baru tau bahwa bercinta dengan laki2 dapat lebih nikmat dibanding yg pernah ia rasakan. Kami tertidur sambil berpelukan. Paginya ketika terbangun jam 8 pagi kami bercinta lagi dengan sebelumnya menelpon ke tempat diklatnya utk memberitahukan bahwa ia tdk enak badan. Ia adalah tipe wanina yg juga agak kolot. Beberapa variasi ia lakukan dgn kikuk. Ia sering tdk bersedia bila vaginanya aku oral dgn alasan tdk sampai hati melihat aku yg banyak menolongnya mengoral vaginanya. Tapi ia mau mengoral penisku kadang2. Biasanya ia mau kalau ia sudah tdk bisa mengimbangi permainanku sedang aku masih mau bercinta. Selama sebulan ia tinggal di rumahku dan kami sudah seperti suami istri . bahkan percintaan kami sering lebih panas. 2 hari setelah percintaan kami yg pertama aku malah sempat mengantar ia ke dokter utk pasang spiral agar tdk terjadi hal2 yg tdk diinginkan. Hal yg kusuka darinya adalah ia ternyata pandai menyembunyikan hubungan kami. Jadi bila ada tamu atau famili datang ke rumahku, sikap kami biasa2 saja. Memang aku sempat mendoktrin dia bhw hubungan kami ini adalah hubungan terlarang, namun krn awalnya menolongku maka tdk apa2 dilanjutkan krn ia harus mengerti dgn kebutuhanku sbg laki2 drpd aku kena penyakit bercinta di luaran maka ia tdk perlu tanggung2 menolongku. Selain itu hal yg kusukai dr dia adalah sikapnya yg berbakti kepadaku bila kami berdua saja. Hampir semua permintaanku mau ia terima selama ia anggap permainan normal. Ia bilang itu ia lakukan krn aku banyak menolongnya. Kadang2 aku memutarkan kaset video BF utk memperlihatkan beberapa variasi padanya. Aku bahkan sempat melakukan penetrasi di anusnya. Sebetulnya kesediaannya utk disodomi itu dilakukan dgn terpaksa krn pd saat kami melakukan foreplay ternyata ia menstruasi. Melihat aku sudah di puncak birahi ia mencoba melakukannya dengan tangan dan mulut tapi tdk berhasil krn ia mmg tdk terlalu lihay. Akhirnya dengan dibantu hand body cream maka anusnya lah yg jadi sasaranku. Sebetulnya aku kasian juga melihat ia menitikan airmata waktu aku mulai menusukan rudalku ke anusnya. Tapi karena aku sudah berada di ujung kenikmatan maka aku tetap melakukannya. Krn di rumah hanya kami berdua maka kami melakukannya di mana saja, bisa di kamar mandi, bisa di depan TV, dan lainnya. Hal yg paling mengesankan adalah suatu hari pada saat saya pulang jam istirahat siang, ternyata iapun baru pulang juga utk istirahat di rumah krn ada informasi instrukturnya akan datang terlambat sekitar setengah atau satu jam. Mendengar penyampaiannya itu aku langsung mutup pintu rumah dan menyergapnya. Aku baringkan ia di atas hambal di ruang tengah depan TV. Ia gelagapan dan berteriak2 senang sambil berpura2 protes. Aku hanya menurunkan celana tidak sampai lepas dan iapun cuma kusingkapkan rok panjangnya dan melepaskan celana dalamnya. Baju PNS nya hanya kubuka kancingnya dan menarik BHnya ke atas. Kerudungnya aku biarkan terpasang. Sehingga kamu bercinta dgn tdk sepenuhnya telanjang. Mungkin krn agak tegang permainan kami menjadi lebih lama dr permainan biasanya. Akhirnya kami istirahat di rumah dengan hanya makan nasi dan telur dadar krn waktu istirahat tersita utk bercinta. Pada saat ia kembali ke kotanya kami masih berhubungan sebulan 3-4 kali dalam sebulan. Namun setelah aku pindah ke kota lain hubungan kami jadi sangat jarang. Terakhir ia menikah lagi dengan seorang duda yang usianya 7 tahun lebih tua dari dia. Itupun ia terima setelah aku yg mendorong utk menerimanya wkt ia menceritakan bhw ada orang yg mau melamarnya. Demikianlah ceritaku. Sebetulnya sampai saat ia bersuamipun aku tau kalau aku datang kepada dirinya dan ia punya waktu maka ia akan bersedia melayaniku. Hanya aku tdk mau mengambil resiko yg lebih tinggi.
Read full post »

Bercinta Dengan Wanita Hamil

0 komentar

Aku adalah seorang eksekutif muda yang baru diangkat menjadi manajer di sebuah perusahaan swasta di Surabaya. Sebut saja namaku Aldi, tinggi 175 cm kata orang aku mirip pemain bulu tangkis Ricky S. Kisah ini terjadi hampir setahun yang lalu. Umurku saat itu 30 tahun. Aku sudah beristri dan beranak 2, berumur 3 tahun dan yang bungsu baru 1 bulan. Isteri dan anakku masih tinggal di Malang karena saat melahirkan anak kedua tinggal di rumah orang tuanya dan belum pulang ke Surabaya.Kisah ini terjadi saat pulang dari kerja lembur sekitar pukul 11:00 malam. Dengan mobil Baleno kesayanganku, aku menyusuri Jalan di kawasan perumahan elit yang mulai sepi karena kebetulan hujan gerimis. Ditengah perjalanan aku melihat perempuan setengah baya berdiri di bawah pohon di pinggir jalan. Aku merasa kasihan lalu aku menghentikan mobil dan menghampirinya. Aku bertanya, Ibu sedang menunggu apa? Dia memandangku agak curiga tapi kemudian tersenyum. Dalam hati aku memuji, Manis juga ibu ini walaupun umurnya kelihatannya di atasku sekitar 34 -36 tahun kalau digambarkan seperti artis Misye Arsita dan saat itu perutnya agak membuncit kecil kelihatan sedang hamil muda. Kalau ke manukan naik angkot apa ya Dik? Wah jam segini sudah habis Bu angkotnya, Gimana kalo saya antar? Dia kelihatan gembira. Apa tidak merepotkan? Kebetulan rumah saya juga satu arah dari sini, mari naik! ?Setelah dia ikut mobilku, Ibu itu bercerita bahwa dia berasal dari Jawa Tengah, dia sedang mencari suaminya yang kebetulan baru 2 minggu kerja sebagai sopir bis jurusan Semarang-Surabaya, keperluannya ke sini hendak mengabarkan kalau anaknya yang pertama yang berumur 15 tahun kecelakaan dan dirawat di rumah sakit sehingga butuh uang untuk perawatan anaknya. Kebetulan alamat yang di tulis oleh suaminya tidak ada nomer teleponnya.Sesampainya di alamat yang dituju kami berhenti. Setelah di depan rumah ketika akan mengetuk pintu ternyata pintunya masih digembok, lalu kami bertanya pada tetangga sebelah yang kebetulan satu profesi. Suami Ibu paling cepat 2 hari lagi pulangnya. Baru saja sore tadi bisnya berangkat ke Semarang. Kebetulan kami satu PO. Kemudian kami permisi pergi. Kelihatan di dalam mobil dia sedih sekali. Terus sekarang Ibu mau ke mana? tanyaku. Sebenarnya saya pengin pulang tapi.. pasti saya nanti di marahi mertua saya kalau pulang dengan tangan kosong, lagian uang saya juga sudah nggak cukup untuk pulang. Begini saja, Ibu kan rumahnya jauh, capek kan baru nyampek trus pulang lagi.. apalagi kelihatanya ibu sedang hamil, berapa bulan? Empat bulan ini Dik, trus saya harus gimana? Dalam dua hari ini Ibu tinggal saja di rumah saya, kan nggak jauh dari manukan nanti setelah dua hari ibu saya antar ke sini lagi, gimana? Yah terserah adik saja yang penting saya bisa istirahat malam ini. Oh ya, boleh kenalan.. nama Ibu siapa dan usianya sekarang berapa? Panggil saja aku Mbak Menik, dan sekarang aku 35 tahun.Malam itu, dia kusuruh tidur di kamar samping yang biasanya dipakai untuk kamar tamu yang mau menginap. Rumahku terdiri dari 3 kamar, kamar depan kupakai sendiri dan isteriku, sedang yang belakang untuk anakku yang pertama. Malam itu aku tidur nyenyak sekali, kebetulan malam sabtu dan di kantorku hanya berlaku 5 hari kerja jadi sabtu dan minggu aku libur. Sebenarnya aku ingin pergi ke Malang tapi karena ada tamu, kutangguhkan kepergianku minggu depan.Sekitar jam 8 pagi aku bangun, kulihat sudah ada kopi yang sudah agak dingin di meja makan serta beberapa kue di piring. Mungkinkah ibu itu yang menyajikan semua ini. Lalu setelah kuteguk kopi itu aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan kencing. Karena agak ngantuk aku kurang mengawasi apa yang terjadi, saat aku selesai kencing aku tidak sadar kalau di bathup Mbak Menik sedang telanjang dan berendam di dalamnya. Matanya melotot melihat kemaluanku yang menjulur bebas, ketika aku membalik ke samping aku kaget dan sempat tertegun melihat tubuh telanjang Mbak Menik, tubuh yang kuning langsat dan mulus itu terlihat mengkilat karena basah oleh air dan buah dadanya.. wow besar juga ternyata, 36B. Pasti empunya gila seks. Lalu mataku berpindah ke sekitar pusarnya, di atas liang senggamanya tumbuh bulu kemaluannya yang lebat. Tak sadar kemaluanku tegak berdiri dan aku lupa kalau belum mengancingkan celana, Dan Mbak Menik sempat tertegun melihat kejantananku yang lumayan besar, panjangnya 17 cm tapi kemudian.. Aouuww, Dik itunyaa! kata Mbak Menik sambil menutup buah dadanya dengan tangan serta mengapitkan kakinya. Aku baru sadar lalu buru-buru keluar.Di kamar aku masih membayangkan keindahan tubuh Mbak Menik. Andai saja aku bisa menikmati tubuh itu aku malah berpikiran ngeres karena memang sudah lama aku tidak mendapat jatah dari isteriku, ditambah lagi situasi di rumah itu hanya kami berdua. Lalu timbul niat isengku untuk mengintip lagi ke kamar mandi, ternyata dia sudah keluar lalu kucari ke kamarnya. Saat di depan pintu samar-samar aku mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar samping, kebetulan nako jendela kamar itu terbuka lalu kusibakkan tirainya perlahan-lahan. Sungguh pemandangan yang amat syur. Kulihat Mbak Menik sedang masturbasi, kelihatan sambil berbaring di ranjang dia masih telanjang bulat, kakinya dikangkangkan lebar, tangan kirinya meremas liang kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan ke dalam lubang senggamanya, sedang tangan kanannya meremas buah dadanya bergantian. Sesekali pantatnya diangkat tinggi sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan, wajahnya kelihatan memerah dengan mata terpejam.Ouuuhh Hhhmm Ssstt Aku semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu kubuka pintu kamarnya pelan- pelan tanpa suara aku berjingkat masuk. Aku semakin tertegun melihat pemandangan yang merangsang birahi itu. Samar-samar kudengar dia menyebut namaku, Ouhhh Aldiii.. Sss Ahhh.. Ternyata dia sedang membayangkan bersetubuh denganku, kebetulan sekali rasanya aku sudah tidak tahan lagi ingin segera menikmati tubuhnya yang mulus walau perutnya agak membuncit, justru menambah nafsuku. Lalu pelan-pelan kulepaskan pakaianku satu-persatu hingga aku telanjang bulat. Batang kemaluanku sudah sangat tegang, kemudian tanpa suara aku menghampiri Mbak Menik, kuikuti gerakan tangannya meremasi buah dadanya. Dia tersentak kaget lalu menarik selimut dan menutupi tubuhnya. Sedang apa Anda di sini!, tolong keluar! katanya agak gugup. Mbak nggak usah panik.. kita sama-sama butuh.. sama-sama kesepian, kenapa tidak kita salurkan bersama, kataku merajuk sambil terus berusaha mendekatinya tapi dia terus menghindar. Ingat Dik, saya sudah bersuami dan beranak tiga, Dia terus menghiba. Mbak, saya juga sudah beristri dan punya anak, tapi kalau sekarang terus terang saya sangat terpesona oleh Mbak.. Nggak ada orang lain di sini.. cuma kita berdua.. pasti nggak ada yang tahu.. Ayolah saya akan memuaskan Mbak, saya janji nggak akan menyakiti Mbak, kita lakukan atas dasar suka sama suka dan sama-sama butuh, mari Mbak! Tapi saya sekarang sedang hamil, Dik.. kumohon jangan, pintanya terus. Aku hanya tersenyum, Saya dengar tadi samar-samar Mbak menyebut namaku, berarti Mbak juga inginkan aku.. jujur saja. Dan aku berhasil menyambar selimutnya, lalu dengan cepat kutarik dia dan kujatuhkan di atas ranjang dan secepat kilat kutubruk tubuhnya, dan wajahnya kuhujani ciuman tapi dia terus meronta sambil berusaha mengelak dari ciumanku. Segera tanganku beroperasi di dadanya. Buah dadanya yang lumayan besar itu jadi garapan tanganku yang mulai nakal. Ouughh jangaan Diik.. Kumohon lepaskaan.. rintihnya. Tanganku yang lain menjalari daerah kewanitaannya, bulu-bulu lebatnya telah kulewati dan tanganku akhirnya sampai di liang senggamanya, terasa sudah basah. Lalu kugesek-gesek klirotisnya dan kurojok-rojok dinding kemaluannya, terasa hangat dan lembab penuh dengan cairan mani. Uhhh ssss.. Akhirnya dia mulai pasrah tanpa perlawanan. Nafasnya mulai tersengal-sengal. Yaahhh Ohhh Jangaaann Diik, Jangan lepaskan, terusss Gerakan Mbak Menik semakin liar, dia mulai membalas ciumanku bibirku dan bibirnya saling berpagutan. Aku senang, kini dia mulai menikmati permainan ini. Tangannya meluncur ke bawah dan berusaha menggapai laras panjangku, kubiarkan tangannya menggenggamnya dan mengocoknya. Aku semakin beringas lalu kusedot puting susunya dan sesekali menjilati buah dadanya yang masih kencang walaupun sudah menyusui tiga anaknya. Yahh teruuuss, enaakkk katanya sambil menggelinjang.Kemudian aku bangun, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas. Aku semakin bernafsu melihat liang kewanitaannya yang merah mengkilat. Dengan rakus kujilati bibir kewanitaan Mbak Menik. Aaahh.. Ohhh.. enaakkk Diik.. Yaakh.. teruusss.. Kemudian lidahku kujulurkan ke dalam dan kutelan habis cairan maninya. Sekitar bulu kemaluannya juga tak luput dari daerah jamahan lidahku maka kini kelihatan rapi seperti habis disisir. Klirotisnya tampak merah merekah, menambah gairahku untuk menggagahinya. Sudaahhh Dikk.. sekarang.. ayolah sekarang.. masukkan.. aku sudah nggak tahan.. pinta Mbak Menik. Tanpa buang waktu lagi kukangkangkan kedua kakinya sehingga liang kewanitaannya kelihatan terbuka. Kemudian kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya dan agak sempit rupanya atau mungkin karena diameter kemaluanku yang terlalu lebar.Pelan-pelan Dik, punya kamu besar sekali.. ahhh Dia menjerit saat kumasukkan seluruh batang kemaluanku hingga aku merasakan mentok sampai dasar rahimnya. Lalu kutarik dan kumasukkan lagi, lama-lama kupompa semakin cepat. Oughhh.. Ahhh.. Ahhh.. Ahhh.. Mbak Menik mengerang tak beraturan, tangannya menarik kain sprei, tampaknya dia menikmati betul permainanku. Bibirnya tampak meracau dan merintih, aku semakin bernafsu, dimataku dia saat itu adalah wanita yang haus dan minta dipuaskan, tanpa berpikir aku sedang meniduri istri orang apalagi dia sedang hamil.Ouuhh Diik.. Mbak mau kelu.. aaahhh Dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku. Kurasakan, Seerr serrr.. ada cairan hangat yang membasahi kejantananku yang sedang tertanam di dalam kemaluannya. Dia mengalami orgasme yang pertama. Aku kemudian menarik lepas batang kejantananku dari kemaluannya. Aku belum mendapat orgasme. Kemudian aku memintanya untuk doggy style. Dia kemudian menungging, kakinya dilebarkan. Perlahan-lahan kumasukkan lagi batang kebanggaanku dan, Sleeep.. batang itu mulai masuk hingga seluruhnya amblas lalu kugenjot maju mundur. Mbak Menik menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan batang kejantananku. Gimaa.. Mbaak, enak kan? kataku sambil mempercepat gerakanku. Yahhh.. ennakk.. Dik punyaa kamu enak banget.. Aahhh.. Aaah.. Uuuhh.. Aaahh.. ehhh.. Dia semakin bergoyang liar seperti orang kesurupan. Tanganku menggapai buah dadanya yang menggantung indah dan bergoyang bersamaan dengan perutnya yang membuncit. Buah dada itu kuremas-remas serta kupilin putingnya. Akhirnya Aku merasa sampai ke klimaks, dan ternyata dia juga mendapatkan orgasme lagi. Creeett.. croottt.. serrr.. spermaku menyemprot di dalam rahimnya bersamaan dengan maninya yang keluar lagi.Kemudian kami ambruk bersamaan di ranjang. Aku berbaring, di sebelah kulihat Mbak Menik dengan wajah penuh keringat tersenyum puas kepadaku. Terima kasih Dik, saya sangat puas dengan permainanmu, katanya. Mbak, setelah istirahat bolehkah saya minta lagi? tanyaku. Sebenarnya saya juga masih pengin, tapi kita sarapan dulu kemudian kita lanjutkan lagi.Akhirnya selama 2 hari sabtu dan minggu aku tidak keluar rumah, menikmati tubuh montok Mbak Menik yang sedang hamil 4 bulan. Berbagai gaya kupraktekkan dengannya dan kulakukan di kamar mandi, di dapur dan di meja makan bahkan sempat di halaman belakang karena rumahku dikelilingi tembok. Di tanah kubentangkan tikar dan kugumuli dia sepuasnya. Pada istriku kutelepon kalau aku ada tugas luar kota selama 2 hari, pulangnya hari Senin. Mbak Menik bilang selama 2 hari itu dia betul-betul merasakan seks yang sesungguhnya tidak seperti saat dia bersetubuh dengan suaminya yang asal tubruk lalu KO. Dan Dia berjanji kalau sedang mengunjungi suaminya, dia akan menyempatkan meneleponku untuk minta jatah darikuMinggu malam kuantarkan dia ke kost suaminya tapi hanya sampai ujung gang dan tidak lupa kuberi dia uang sebesar Rp 500.000,- sebagai bantuanku pada anaknya yang sedang di rumah sakit. Setelah istriku balik ke rumah, dia menghubungiku lewat telepon di kantor dan ketemu di terminal. Kami melakukan persetubuhan disalah satu hotel murah di Surabaya atau kadang di Pantai Kenjeran kalau malam hari. Hingga kehamilannya menginjak usia 7 bulan kami berhenti, hingga sekarang dia belum memberi kabar, kalau dihitung anaknya sudah lahir dan berusia 6 bulan.
Read full post »
 

Counter

Web Counter

Trend

© 2013 Indahnya Tips Kesehatan . Designed by dian arjunayusuf, Powered by Blogger