Sunday 8 December 2013

Organsme Palsu

Organsme Palsu - Dengan alasan untuk mengangkat rasa percaya diri pasangan, tidak sedikit perempuan pura-pura orgasme, bahkan meski sesungguhnya tidak menikmati sesi bercinta. Kadang, laki-laki pun melakukannya.

Banyak hal yang menarik untuk dikupas seputar orgasme pura-pura, mulai dari tujuan hingga manfaatnya. Tidak semuanya jelek, pun ada pula sisi negatif dari Organsme Palsu atau organsme yang tidak jujur seperti ini.

Berikut ini 7 hal yang menarik seputar Organsme Palsu, baik pada perempuan maupun laki-laki.

1. Laki-laki berstatus duda lebih sering melakukan
Bicara soal Organsme Palsu, yang terpikir di kepala pasti lebih banyak dilakukan oleh perempuan. Tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Laki-laki pun banyak melakukannya, terutama yang sudah berstatus duda karena pernah bercerai.

Sebuah penelitian di DatingAdvice.com mengungkap hubungan antara status perkawinan dengan libido atau hasrat seksual. Hasilnya, dua pertiga laki-laki berstatus duda sering pura-pura orgasme dengan alasan punya ketakutan tersendiri terhadap keintiman emosional.

2. Perempuan tetap paling banyak melakukan
Pura-pura orgasme memang lebih banyak dilakukan perempuan karena secara teknis memang tidak ada tanda-tanda yang khas untuk membedakannya, seperti ejakulasi pada laki-laki. Namun yang mencengangkan, frekuensi perempuan melakukan orgasme pura-pura jauh lebih sering dari yang dibayangkan.

Survei di Inggris menunjukkan 80 persen perempuan memalsukan orgasme pada 50 persen aktivitas seks yang dilakukannya. Menariknya lagi, 25 persen perempuan melenguh-lenguh sepanjang waktu selama bercinta agar tidak ketahuan kapan klimaks sebenarnya (kalaupun ada).

3. Semua demi pasangan
Pada perempuan, pura-pura orgasme lebih sering dilakukan untuk membahagiakan pasangan. Laki-laki sering merasa kehilangan percaya diri saat mengetahui dirinya gagal memuaskan pasngan. Nah, agar pada laki-laki tidak minder maka banyak perempuan rela berpura-pura agar pasangannya merasa jago bercinta meski sesungguhnya payah.

4. Takut atau punya trauma pada intimasi
Intimasi atau keintiman menjadi sesuatu yang traumatis bagi laki-laki yang pernah gagal membina hubungan. Berpura-pura orgasme menjadi senjata ampuh bagi para laki-laki patah hati ini untuk menyudahi sesi bercinta.

5. Agar pasangan lebih 'terikat' secara emosional
Secara biologis, perempuan cenderung punya lebih banyak alasan saat pura-pura orgasme. Sebuah penelitian di jurnal Archives of Sexual Behavior mengungkap bahwa pura-pura orgasme adalah semacam adaptasi evolusioner untuk mempertahankan pasangan.

Menurut teori evolusi, perempuan mengalami orgasme untuk menahan sperma agar terjadi pembuahan. Saat pura-pura orgasme, tanpa sadar sebagian perempuan mengirim sinyal pada pasangannya bahwa ia ingin terus berdua, membangun keluarga dan menjalani hidup bersama untuk selama-lamanya.

6. Tanda-tanda selingkuh
Ironis dan agak bertentangan dengan poin nomor 5, sebuah penelitian lain justru mengungkap bahwa orang yang pura-pura orgasme lebih rentan selingkuh pada pasanganya. Baik perempuan maupun laki-laki, jika sering pura-pura orgasme maka kesetiannya lebih meragukan.

7. Tidak selamanya buruk
Bagus atau tidaknya orgasme yang dipalsukan, semua tergantung pada motivasi atau tujuannya. Erin B Cooper, ahli psikologi dari Temple University menyurvei 366 orang dewasa dan menemukan bahwa sebagian besar tidak malu mengakui pernah pura-pura orgasme. Alasannya sepele, mereka hanya pura-pura selama belum benar-benar bisa merasakan orgasme sungguhan.

0 komentar:

Post a Comment

 

Counter

Web Counter

Trend

© 2013 Indahnya Tips Kesehatan . Designed by dian arjunayusuf, Powered by Blogger