Tuesday 30 July 2013

Onani di Depan Ibu Kost

Hallo Wiro dan pembaca cerita- cerita seru?sekalian. Tidak disangka ternyata saya dapatpuluhan respon dalam satu hari. Semuanya minta agar cerita "Onani Di DepanIbu Kost" dilanjutkan. Baiklah saya lanjutkan ceritaku ini.Pada bagian pertama dikisahkan bahwa ibu kost akan memberikanvaginanya bila saya dapat bertahan melakukan onani dalam satu jam tanpakeluar sperma (ejakulasi). Sebagai gambaran, ibu kost saya ini cantiknyasetengah mati. Tahu kan Larasati (model)? Nah, ibu kost saya mirip- miripseperti itu. Dulu katanya hampir jadi penyiar. Oke, saya lanjutkan lagi.Karena sudah kepalang basah akhirnya saya terima tantangan itu. Saya kocokpenisku agak perlahan agar bisa bertahan lama. Kelihatannya teknik inicukup berhasil. Lima menit sudah berlalu dan tidak ada tanda-tanda sayaakan ejakulasi."Wah, hebat juga kamu. Coba sekarang biar ibu yang kocok," katanya.Ternyata dia tahu saya curang. Kali ini saya pasrah. Tangannya yang lembutdan lentik itu sekarang sudah menggenggam batang penisku. Ala mak,pertamanya sih terasa ganjil dan geli. Tapi lambat laun rasa itu berubahmenjadi nikmat yang luar biasa. Saya coba membayangkan rumus- rumusmatematika, program komputer yang rumit, listing virus, bahkan sampaidosenku yang killer, semuanya itu agar saya dapat bertahan lama. Tapilagi-lagi ibu kost lebih pintar. Dia menggosok-gosok paha dalamku sementaratangan yang lain tetap mengocok penis. Di lain waktu dia memainkan kantongpelir atau menggosok kepala penis. Saya benar-benar tidak kuat. Sayacengkram kedua tangannya."Stop, berhenti dulu bu," kataku sambil terengah-engah. Saya lirik jamdinding. Wah, baru sembilan menit. Saya menarik nafas panjang danmenahannya beberapa detik."Sudah siap?" tanya ibu kost. Saya mengangguk. Dia kembali mengocokpenisku. Belum sampai satu menit saya merasa akan ejakulasi lagi.Cepat-cepat saya genggam tangannya."Stop," teriakku. Ibu kost berhenti satu detik tapi kemudian berusahamenggerakkan tangannya lagi. Genit juga ibu kostku ini."Stop, stop, stop. Saya betul-betul mau keluar bu," rengekku mintadikasihani. Penisku terasa membesar, tegang, dan siap memuntahkan sperma.Keringat bercucuran deras sekali. Ibu kost malah tertawa. Saya benar-benartersiksa. Dari ujung penis meleleh beberapa tetes air. Mungkin sebagiankecil sperma yang tidak tertahan."Whua ... bocor," ledeknya. "Kasihan juga kamu. Ibu kasih waktuistirahat satu menit deh."Saya menarik nafas lega. Hampir saja saya kalah. Padahal inikesempatan emas buatku. Kapan lagi bisa melihat vagina ibu kost saya yangcantik? Terus terang, saya belum pernah melihat kemaluan wanita secaralangsung kecuali hanya lewat gambar- gambar. Saya tidak boleh kalah,tekadku. Pembaca, saat itu adalah cobaan terberat dalam hidupku."Teng ... teng ... Ronde kedua dimulai, " godanya dengan wajah lucutapi genit."Aduh ... bentar lagi deh, " kataku memelas. Kalau penis berhasilditidurkan biasanya bisa kalau bangun tidak cepat keluar."Ya sudah kalau begitu nggak jadi deh taruhannya," ujar ibu kostsambil ngeloyor pergi."Bu ... jadi deh. Ayo buruan," saya mencengkram .tangannya yang lunak."Heh, pegang- pegang," hardiknya pura-pura galak. "Tuh kan punya kamu sudahlemes lagi ... curang. Awas pokoknya nggak ada istirahat lagi"Begitulah saudara- saudara, siksaan kembali datang. Untung saya bisabertahan sekitar 4 menit. Ketika hampir keluar tiba-tiba ibu kostmenghentikan kocokannya. "Uh, save by the bell," gumamku dalam hati."Eh, begini ... kamu hampir lecet kan?" tanyanya. Saya mengangguk."Ya udah, kalau begitu pakai celanamu ..." perintahnya. Saya ambilcelana yang ada di atas komputer. Setelah rapi, ibu kost menarik tangankukeluar dari kamar. Memang saat-saat seperti ini rumah kost biasanya sepi.Pembantu kalau jam- jam begini sering main ke rumah tetangga sambil bawaanak ibu kost yang umurnya baru 2 tahun. Di sana para pembantu asyikngerumpi.Saya ikuti ibu kost dari belakang. Rupanya dia membawa saya ke kamarmandinya! Di situ lagi-lagi saya disuruh membuka celana. Sambil sayamencopot celana dalam ibu kost membasahi tangannya dengan air. Laludituangkan sabun Lux cair ke telapak tangannya. "Gila, pengalaman juga ibukost saya ini," pikirku di dalam hati. Pasti ini hasil didikan bapak kost.Setelah tangannya penuh dengan busa sabun, ibu kost mengambil pasta gigiClose-Up."Hah, kok dicampur odol?" saya coba memprotes."Biar semriwing rasa menthol," katanya dengan wajah lucu. Hampir sayatertawa terbahak- bahak melihat ide gila ini. Wah, rasanya seperti apa ya?Kalau panas mending nggak jadi saja deh.Ketika sudah siap, dia menghampiri penisku yang lemas. "Yah, kok tidursih. Ayo dong bangun sayang. Bangun yang ... cup, cup, cup," bisiknyasambil mencolek- colek kepala penisku. Tuiiiwwwww ... penisku sontak siagamerapi. Berdiri gagah sambil menunjuk gagah ke arah ibu kost. "Whuuaaa ...cepet amat bangunnya, " pekiknya tertahan. Sialan.Cepat-cepat ibu kost meluluri penisku sampai ke kantongnya. Syurrrrr.... mulanya dingin- dingin empuk tapi lama-lama ... mak nyos hangatnya. Ibukost dengan terampil mengocok penisku maju muncur. Kocokannya itumenimbulkan suara crok-crok-crok. Ala mak ... nikmat sekali. Posisi ibukost yang berjongkok tepat di depan saya yang berdiri menimbulkan sensasierotis luar biasa. Kadang-kadang dia menyibakkan rambutnya dengan lengankiri. Ah, cantik sekali.Entah kenapa, tiba- tiba saya sekarang bisa bertahan lama. Mungkinkarena posisi saya yang berdiri atau panasnya pasta gigi sialan.Iseng-iseng kuusap rambut tipis yang ada di samping telinganya. Dia diamsaja. Aha ... pertanda bagus. Dari situ saya mulai berani membelairambutnya."Ayo dong keluarin," bisiknya sambil ganti tangan (tadi ngocok pakaikanan sekarang kiri). "Masih lama bu, " godaku. Dia cemberut, tapi tetapcantik. Setelah sekian lama tidak keluar juga (mungkin sekitar 8 menit) ibukost menghentikan aksinya. "Harus dipanasin nih," kata dia lirih. Lalu ibukost membasuh kedua telapak tangannya. Setelah itu apa yang diperbuat? Diluar dugaan ibu kost membuka daster dan BH nya! Sekarang dia hanya tinggalmemakai celana dalam. Buah dadanya yang montok dan besar terayun-ayunsangat menggairahkan. "Tapi jangan pegang-pegang," tambahnyamemperingatkanku. Aku mengangguk. Sebenarnya bukan itu yang mengecewakan.Ada lagi yang lebih mengecewakan. Ibu kost kembali melumuri tangannyadengan odol. Kali ini malah tanpa sabun. Gila ... Akhirnya beberapa menitkedepan saya tidak bisa menikmati indahnya tubuh ibu kost. Yang ada cumarasa cenut, cenut, cenut.Siksaan berlangsung sekitar 2 sampai 3 menit. Setelah itu rasa panasmulai berkurang. Di situlah saya mulai menikmati permainan ini. Sayausap-usap bahunya lalu turun ke punggung. Dia diam saja. Ah ... nikmatsekali. Lama-lama birahiku memuncak. Penis semakin membesar .... dan ..."Aduh bu .... Andri mau keluarrrr ..." rintihku dengan nafastersengal-sengal. Ibu kost menghentikan kocokannya. Dipencetnya penis sayasekuat mungkin. Saya menjerit. Penisku yang lurus tiba-tiba bengkok.Lagi-lagi saya gagal mengeluarkan sperma. Keringat bercucuran membasahidahiku. Perlahan-lahan ada perasaan ngilu pada buah zakar. Ngilu yangsangat menyakitkan. Belakangan saya tahu bahwa rasa sakit itu bernama "BlueBalls" yaitu bengkaknya buah pelir karena sperma yang tidak dikeluarkan.Setiap gerakan bagian pusar ke bawah membuat aku meringis."Kenapa? Ibu terlalu keras memencet penismu ya?" tanyanya. Saya diamsaja."Nggak bu, bukan penisnya yang sakit, tapi telornya, " kataku sambiltetap meringis. Ibu kost melongo, tapi raut mukanya kali ini serius."Sekarang sudah jam berapa? Tanyanya ... saya celingukan mencari jamdinding. Ah, tidak ada."Mungkin sudah satu jam bu," celetukku sekenanya."Enak saja ... setengah jam thauuu.""Eit, nggak bisa bu ...," protesku. Saya yakin betul saya sudah dimasturbasi hampir satu jam."Ya sudah deh ... Karena ibu kasihan, jadi ibu anggap kamu sudah satujam."Horreeeeee ... Saya hampir melonjak kegirangan. Berarti saya bisa"main" dengan ibu kost. Wah, bagaimana ya rasanya memek itu. Apakah luarnyasempit dalamnya lega seperti canda teman- teman saya waktu SD dulu. Sayajuga ingin merasakan menggenggam buah pepaya ibu kost yang besar dan montokitu."Tapi gini Dri, " kata ibu kost. Sial, saya paling benci dengan kata"tapi"."Kamu boleh masukkan punyamu itu asal kamu pakai ini, " tambahnyasambil menunjukkan dua buah benda. Bukan kondom saudara- saudara. Tapi suatubenda yang membuat ibu kost menjerit kenikmatan tapi membuat penis sayalecet-lecet dan saya kapok tidak mau memakainya lagi.

1 komentar:

 

Counter

Web Counter

Trend

© 2013 Indahnya Tips Kesehatan . Designed by dian arjunayusuf, Powered by Blogger