Penelitian dilakukan dengan survei yang melibatkan 3.862 pria dan wanita berusia 47 tahun. Mereka diminta memberikan informasi seputar tinggi, berat badan, dan frekuensi serangan migrain yang diderita.
Hasil penelitian menemukan, 81 persen orang gemuk lebih mungkin mengalami migrain episodik. Temuan ini juga menunjukkan hubungan antara migrain dan obesitas yang rentan terjadi pada usia di bawah 50 tahun.
"Tubuh gemuk mengaktifkan saraf penyebab peradangan yang memicu migrain," papar salah satu anggota penelitian Dr. Barbara Lee Peterlin.
Seseorang yang mengalami migrain episodik mengalami sakit kepala kurang dari 15 hari dalam sebulan. Sementara itu, pada migrain kronis, sakit kepala dan rasa tak enak badan dialami selama setengah hari, serta terjadi selama satu bulan.
Seperti dikutip Daily Mail, Peterlin mengatakan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dokter harus mempromosikan pilihan gaya hidup sehat, seperti diet dan berolahraga untuk penurunan obesitas, khususnya bagi mereka yang menderita migrain episodik.
0 komentar:
Post a Comment